Zero Waste Farming System, Peternak Didorong Kembangkan Pakan Ternak Berkualitas

Kota Pekalongan - Salah satu program pembangunan peternakan saat ini yaitu program peningkatan produksi ternak dalam negeri dan penyediaan pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal. Kebijakan pembangunan peternakan perlu didasarkan pada potensi sumberdaya lokal. Program dan kebijakan pemerintah tersebut perlu implementasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha peternakan sapi potong yang prorakyat. Pelaku utama dalam mencapai target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan khususnya sapi/kerbau adalah rumah tangga peternak.

Salah satu faktor pembatas bagi peternak dalam memelihara ternak sapi/kerbau diantaranya adalah pakan, baik kuantitas maupun kualitas. Pakan memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan produksi dan mengoptimalkan potensi genetik ternak. Program peningkatan produksi ternak sapi/kerbau sangat erat kaitannya dengan kegiatan penyediaan pakan yang berkualitas.  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan mendorong para peternak di Jawa Tengah khususnya Kota Pekalongan untuk mengembangkan pakan ternak berkualitas bagi ternaknya.

Kepala Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan,Ir Ignasius Hariyanto Nugraha,MSi mengungkapkan bahwa, keberhasilan suatu usaha budidaya ternak khususnya sapi potong ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu breeding (bibit), pakan,dan managemen budidaya yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

“Kalau bibitnya bagus, pakannya jelek,budidaya pengelolaannya jelek juga tidak menghasilkan hasil yang optimal,demikian sebaliknya. Ketiga aspek itu merupakan komponen utama dalam keberhasilan yang tidak bisa dipisahkan dalam budidaya peternakan,” tutur Ignasius saat membuka kegiatan Bimtek Supra Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas di Kota Pekalongan, bertempat di Kelompok Tani Ternak (KTT) Eka Muncul Baru, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara,Kamis siang(21/10/2021). 

Menurut Ignasius, hal yang paling krusial dalam usaha peternakan,salah satunya terkait dengan penyediaan pakan, dimana saat ini sudah terjadi perebutan sumber-sumber pakan untuk dikonsumsi manusia,ternak,maupun dijadikan bahan baku bahan bakar sehingga diperlukan upaya untuk mengoptimalkan limbah-limbah pertanian yang bisa diolah menjadi bahan ternak berkualitas melalui berbagai teknologi baik silase,fermentasi,dan sebagainya.

“Bimtek ini kami inisiasi bersama Dinperpa Kota Pekalongan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari peternak di Kota Pekalongan dengan harapan pengembangan pakan ternak berkualitas ini bisa tercipta zero waste farming agar memanfaatkan pengolahan lahan pertanian sekaligus peternakan tanpa limbah. Jadi, limbah ternak akan masuk sebagai pupuk di pertanian,dan limbah-limbah pertanian diolah menjadi sumber pakan yang potensial. Sehingga, bisa menekan biaya pakan dan meningkatkan keuntungan/penghasilan yang didapatkan oleh para peternak.

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Zainul Hakim,SH,MHum menjelaskan bahwa, di Kota Pekalongan sendiri dengan keterbatasan lahan pertanian yang ada,dan sebagian di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara khususnya di Kelurahan Degayu terdampak air rob,namun KTT Eka Muncul Baru masih tetap bisa eksis dan mengembangkan usahanya. Hal ini tidak hanya dilihat dari segi kebersihan kandang ternaknya saja, tetapi juga dari kualitas limbah ternak yang dihasilkan bisa diolah menjadi biogas.

“Dalam bimtek ini,kami tidak hanya memberikan bekal secara teori saja, kami juga diselingi praktek pembuatan pakan yang berkualitas di tengah sumber daya yang ada bisa dikembangkan menjadi pakan ternak yang berkualitas. Adapun peserta bimtek total ada 60 orang terdiri dari 45 orang perwakilan peternak ruminansia besar se-Kota Pekalongan dan 15 orang pendamping sehingga harapannya mampu memberikan manfaat bagi KTT sapi perah dan potong agar  ke depannya bisa mengelola usahanya lebih baik lagi,” tutur Hakim,sapaan akrabnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinperpa Kota Pekalongan,Ilena Palupi, SPt,MSi memaparkan bahwa, para peternak diharapkan dapat mengolah pakan ternak dari bahan yang minim kandungan nutrisinya menjadi bahan yang nutrinya lebih baik.

“Usai kegiatan bimtek ini, diharapkan para peternak ini bisa mempraktekkan secara langsung ilmu yang didapat disini, memang sudah ada peternak sapi yang membuat pakan olahan tetapi tidak kontinyu dan melakukannya hanya saat ada bahannya saja,mudah-mudahan dengan bimtek ini mereka bisa paham dan menerapkannya di usaha mereka dengan memanfaatkan bahan-bahan sisa pertanian yang tak termanfaatkan untuk menjadi pakan ternak alternatif,”pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)