Yuk Jadi Nasabah Bank Sampah

Kota Pekalongan - Pengelolaan sampah yang berdampak positif terhadap lingkungan. Setiap orang diimbau untuk peduli terhadap lingkungan. Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mengajak masyarakat Kota Pekalongan untuk mulai mengelola sampah dengan menjadi nasabah Bank Sampah.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Pelayanan Sampah, Yuliastri SKM saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (3/2/2021). "Tahun 2020 total sampah yang dikelola di Bank Sampah Jalan Simbang sebanyak 41,5 ton atau per bulannya rata-rata 3,5 ton," jelas Yuli.
Diungkapkan Yuli bahwa dengan adanya pandemi dtahun 2020 jumlah nasabah bank sampah menurun, ada kisaran 100 nasabah. "Di tingkat RW se-Kota Pekalongan sudah didirikan bank sampah, namun tak semuanya aktif. Tahun ini kami akan giatkan lagi agar aktif," tandas Yuli.
Yuli menyebutkan bahwa Bank Sampah Kota Pekalongan mengelola 35 item sampah seperti plastik, atom, kertas, logam, aku bekas, kristal, karpet, sandal, dan sebagainya. "Untuk harganya kami menyesuaikan pasar, seperti plastik per kilonya Rp2.000, plastik putih Rp900, botol plastik Rp3.900. Selain itu ada juga yang dijual per satuan seperti aki bekas Rp8.000," papar Yuli.
Yuli mengajak masyarakat Kota Pekalongan untuk menjadi nasabah Bank Sampah Kota Pekalongan. Caranya cukup mudah yakni bisa langsung datang ke Bank Sampah atau dari DLH mengambil sampah di sana. "Kami akan mengambil sampah yang sudah dipilah per itemnya di rumah nasabah minimal 50 kilogram. Jika jumlah sampahnya sedikit bisa langsung ke tempat kami," kata Yuli.
Yuli mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampahnya. Selain itu, target DLH tahun 2021 ini untuk meningkatkan SDM di DLH untuk daur ulang atau pemanfaatan sampah.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Pelayanan Sampah, Yuliastri SKM saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (3/2/2021). "Tahun 2020 total sampah yang dikelola di Bank Sampah Jalan Simbang sebanyak 41,5 ton atau per bulannya rata-rata 3,5 ton," jelas Yuli.
Diungkapkan Yuli bahwa dengan adanya pandemi dtahun 2020 jumlah nasabah bank sampah menurun, ada kisaran 100 nasabah. "Di tingkat RW se-Kota Pekalongan sudah didirikan bank sampah, namun tak semuanya aktif. Tahun ini kami akan giatkan lagi agar aktif," tandas Yuli.
Yuli menyebutkan bahwa Bank Sampah Kota Pekalongan mengelola 35 item sampah seperti plastik, atom, kertas, logam, aku bekas, kristal, karpet, sandal, dan sebagainya. "Untuk harganya kami menyesuaikan pasar, seperti plastik per kilonya Rp2.000, plastik putih Rp900, botol plastik Rp3.900. Selain itu ada juga yang dijual per satuan seperti aki bekas Rp8.000," papar Yuli.
Yuli mengajak masyarakat Kota Pekalongan untuk menjadi nasabah Bank Sampah Kota Pekalongan. Caranya cukup mudah yakni bisa langsung datang ke Bank Sampah atau dari DLH mengambil sampah di sana. "Kami akan mengambil sampah yang sudah dipilah per itemnya di rumah nasabah minimal 50 kilogram. Jika jumlah sampahnya sedikit bisa langsung ke tempat kami," kata Yuli.
Yuli mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampahnya. Selain itu, target DLH tahun 2021 ini untuk meningkatkan SDM di DLH untuk daur ulang atau pemanfaatan sampah.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)