Wujudkan Wajar 13 Tahun, Bunda PAUD Pekalongan Barat Libatkan RW dan Kader Posyandu

Kota Pekalongan — Dalam rangka mendukung implementasi program nasional Wajib Belajar (Wajar) 13 Tahun dan penguatan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bunda PAUD Kecamatan Pekalongan Barat menggelar kegiatan sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengundang lurah, ketua RW, kader posyandu, dan komite sekolah PAUD se-Kecamatan Pekalongan Barat, Kamis (3/7/2025) di aula Kantor Kecamatan Pekalongan Barat.
 
Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya sosialisasi ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan program pendidikan, khususnya Wajar 13 Tahun, sangat membutuhkan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, guru, kader posyandu, hingga perangkat wilayah seperti RW.
 
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bunda PAUD Kecamatan Pekalongan Barat atas inisiatif kegiatan ini. Harapannya, kegiatan ini bisa menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung program nasional dari Kementerian, Provinsi, hingga tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan,” ungkapnya.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Wajar 13 Tahun bukanlah penambahan jenjang pendidikan di atas SMA, melainkan penekanan pada satu tahun pendidikan PAUD sebagai bagian dari pendidikan wajib. 
 
“Ini penting untuk dipahami masyarakat, bahwa Wajar 13 Tahun bukan berarti menambah masa belajar setelah SMA. Justru 1 tahun tambahan ini dimulai sejak usia dini, yaitu sebelum masuk SD. Alhamdulillah, Kota Pekalongan sudah memiliki dasar hukum berupa Peraturan Wali Kota. Tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya secara nyata,” imbuhnya.
 
Ia mengungkapkan pentingnya monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan ini, terutama di tahun ajaran baru, mengingat pendidikan PAUD 1 tahun kini menjadi syarat wajib untuk masuk Sekolah Dasar.
 
Sementara itu, Bunda PAUD Kecamatan Pekalongan Barat, Reni Dwi Santi, menyampaikan bahwa kegiatan ini secara strategis menyasar kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki peran langsung terhadap layanan pendidikan dan perlindungan anak usia dini. Dijelaskan Reni, sosialisasi mencakup tiga tema utama antara lain Wajib Belajar (Wajar) 13 Tahun, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan PAUD Holistik Integratif dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Pendidikan Kota Pekalongan serta Pokja Bunda PAUD Kota.
 
“Kami mengundang RW, kader posyandu, hingga lurah karena mereka memiliki peran sentral dalam kehidupan sosial masyarakat. Kader posyandu, misalnya, setiap hari berinteraksi langsung dengan anak-anak usia 0–5 tahun. Dengan memberikan pemahaman langsung kepada orang tua mereka, kami harapkan informasi tentang pentingnya pendidikan PAUD bisa sampai dengan lebih efektif ke keluarga-keluarga,” tandasnya.
 
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga ditujukan bagi kader atau tokoh masyarakat yang belum mengikuti sosialisasi di tingkat kota. Setelah sosialisasi, akan dilanjutkan dengan aksi nyata berupa pendataan dan pendekatan kepada keluarga-keluarga yang memiliki anak usia dini.
 
“Langkah konkret setelah ini adalah aksi bersama. Kami akan menyisir anak-anak usia dini yang belum sekolah untuk diarahkan mengikuti PAUD minimal selama 1 tahun. Ini penting agar mereka bisa diterima di SD dan siap secara fisik, mental, dan sosial,” tukasnya.
 
(Tim Liputan Dinkominfo/dea)