Wujudkan Ponpes Sehat, Pemkot Harap Seluruh Pesantren Miliki Poskestren

Kota Pekalongan- Pemerintah Kota Pekalongan mendorong seluruh pesantren di Kota Pekalongan bisa memiliki Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren). Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan kemandirian pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini disampaikan Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE saat membuka kegiatan Sosialisasi Poskestren yang digelar oleh Dinas Kesehatan setempat di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Senin (27/7/2020).

“Kami mengharapkan setiap lembaga pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kota Pekalongan dapat segera membentuk Pos kesehatan pesantren (Poskestren) dan bagi yang sudah ada dapat terus memaksimalkan  keberadaannya dan gencar mensosialisasikan kepada warga pesantren dan warga sekitarnya untuk lebih disiplin menerapkan PHBS dalam rangka pencegahan dan penularan Covid-19,” tutur Saelany.

Menurut Saelany, keberadaan Poskestren sangat diperlukan dalam sebuah tatanan ponpes untuk memberikan manfaat secara maksimal kepada para santri dan para pemangku kepentingan ponpes agar pesantren bisa lebih sehat khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.

“Dengan adanya gagasan pembentukan poskestren ini kami menyambut positif dan diharapkan para  pengelola, pengurus dan santri yang ditunjuk menjadi kader kesehatan nantinya mampu menjadi pelopor gerakan hidup sehat di lingkungan pesantren. Selain itu, sosialisasi ini juga tidak hanya seremonial saja  namun juga harus dipahami dan di implementasikan dalam mematuhi protokol kesehatan seperti wajib bermasker, rutin mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak aman dan sebagainya dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru di ponpes,” terang Saelany.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, DR Slamet Budiyanto, SKM,MKes, menambahkan,  pembentukan poskestren ini sangat dibutuhkan, mengingat saat ini masih adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Sehingga, berbagai upaya terus dilakukan di era adaptasi kebiasaan baru, salah satunya di lingkungan pondok pesantren dengan membentuk Poskestren.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, lanjut Budi, ada 36 perwakilan pengurus ponpes di Kota Pekalongan yang diundang dan terbagi dalam 2 sesi waktu, yaitu pada pagi hari dan siang hari untuk mengurangi kerumunan massa.

“Sebelumnya kami udah melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu bersama para pengurus ponpes yang sudah dilakukan pada 23 Juli kemarin, dan menghasilkan komitmen untuk membentuk poskestren di masing-masing ponpes. Selanjutnya, para kader juga akan diberikan pembinaan berupa pelatihan yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020 bersama pendamping puskesmas di wilayah ponpes tersebut berada. Dengan begitu, diharapkan pengurus Ponpes dapat memahami Poskestran ini seperti apa, sehingga pengurus Ponpes bisa mendukung dalam pelaksanaan Poskestren jika sudah dibentuk nantinya,” tandas Budi.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, hadir sebagai narasumber yakni Rita Utrajani, SKM, MKes selaku Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Ketua PC RMI-NU Kota Pekalongan sekaligus Pengurus Ponpes Syafi'i Akrom Kota Pekalongan, Kyai Abdul Kholid Ma'rufi yang memaparkan materi mengenai  Menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru di Ponpes Sebagai Ikhtiar Sehat Dunia Wal Akhirat.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)