Wujudkan Herd Immunity, Melengkapi Vaksinasi Penting Dilakukan

Mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity) terus dilakukan oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children dan Migrant Care serta menggandeng sejumlah komunitas melalui pelaksanaan vaksinasi  Covid-19 inklusif. Mengingat, virus Covid-19 saat ini belum sepenuhnya mereda.

aksinasi inklusif massal kepada masyarakat dengan sasaran utama masyarakat kelompok rentan, termasuk lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Terlebih, menjelang libur Natal 2022 dan Tahun 2023 ini banyak masyarakat yang memanfaatkan sentra sentra vaksinasi untuk syarat perjalanan mudik maupun berpergian wisata.

Tim vaksinator Puskesmas Kramatsari, Westi menyambut baik adanya turut andil para komunitas yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Puskesmas setempat dalam membantu pemerintah melaksanakan akselerasi vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik lokasi di Kota Pekalongan.

"Adapun jenis vaksin yang digunakan saat ini jenis Pfizer yang merupakan dropping stok vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," tuturnya saat memberikan layanan vaksinasi inklusif dengan menggandeng para komunitas di Rumah  Bapak Habibi selaku Ketua RW 06 Pasirsari, Jalan KH Samanhudi RT 03, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat (30/12/2022).

Menurut Westi dalam pelaksanaan vaksinasi ini,  antusias warga cukup baik dimana sudah 31 orang warga yang tervaksin. Di wilayah naungan Puskesmas Kramatsari sendiri saat ini capaiannya untuk dosis 1 dan 2 sudah sekitar 90 persen, namun untuk dosis 3 atau booster masih rendah atau baru 50 persen saja. 

"Sebenarnya layanan vaksinasi Covid-19 terus berjalan baik di puskesmas maupun secara mobile seperti kegiatan vaksinasi inklusif ini yang menggandeng beberapa komunitas yang ada selama persediaan stok vaksin masih ada," tegasnya.

Sementara itu, Koordinator vaksinasi inklusif dari Komunitas Petahana Kota Pekalongan, Syarif Hidayatullah menjelaskan bahwa, adapun target setiap pelaksanaan vaksinasi inklusif ini sebanyak 200 sasaran masyarakat rentan yang belum melengkapi vaksinasi Covid-19. Para komunitas bekerjasama dengan puskemas berupaya maksimal melalui publikasi di media sosial atau getok tular melalui RT/RW di masing-masing lokasi sasaran. Hal ini dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok, dimana virus Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari muka bumi ini.

"Pelaksanaan vaksinasi inklusif ini InshaAllah bisa berlangsung hingga Maret 2023. Minggu depan kami melakukan evaluasi untuk menentukan langkah dan strategi baru terkait akselerasi vaksinasi ini, sebab capaiannya belum maksimal, sehingga perlu terobosan-terobosan jitu yang sesuai diharapkan," ungkap Syarif.

Menurutnya, selama ini para komunitas dan Puskesmas telah berupaya mendekatkan pelayanan sentra vaksinasi ke masyarakat, dan melibatkan para tokoh masyarakat setempat, kader-kader posyandu, RT/RW untuk memetakan potensi bisa mengundang antusias masyarakat banyak agar mau divaksin.

"Setiap pelaksanaan vaksinasi biasanya kami memfasilitasi di 3 hingga 5 lokasi yang berbeda. Harapannya, masyarakat bisa melengkapi dosis vaksinasinya, sehingga bisa terbentuk herd immunity dan ketahanan kesehatan masyarakat bisa terjaga sehingga bisa beraktivitas normal kembali," pungkasnya.