World Blood Donor Day, PMI Dorong Kesadaran Kalangan Milenial Berdonor Darah

Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, pada peringatan Hari Donor Darah Dunia (World Blood Donor Day) yang diperingati setiap tanggal 14 Juni, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan terus mendorong kesadaran masyarakat terutama kalangan muda atau yang biasa dikenal kalangan milenial untuk melakukan donor darah.

Penanggung jawab Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kota Pekalongan, Aji Putra Prakoso, mengatakan bahwa kegiatan donor darah dalam peringatan Hari Donor Darah Dunia telah dilakukan jauh-jauh hari guna memenuhi stok kantong darah sebelum dan sesudah pasca Ramadhan.

“Alhamdulillah sejauh ini stok darah di Kota Pekalongan masih aman dibandingkan daerah-daerah lain,” ucap Aji saat ditemui di Unit Donor Darah (UDD) PMI setempat, Jalan Veteran No.27, Kraton Lor, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jumat (14/6/2019).

Diterangkan Aji, kalangan milenial di Kota Pekalongan menjadi sasaran PMI untuk terus diajak menumbuhkan jiwa kemanusiaan dengan melakukan donor darah.

“Kalau membahas mengenai donor darah, yang terlintas di kalangan muda pasti awalnya takut. Jangan takut untuk donor darah karena donor darah itu tidak menyakitkan, sakitnya hanya sebentar dan amal yang kita berikan ke oranglain akan terus mengalir terus, dari setetes darah bisa menyelamatkan banyak jiwa. Satu kantong darah tersebut bisa menyelamatkan tiga nyawa,” ungkap Aji.

Aji menambahkan banyak sekali manfaat yang didapat dari melakukan donor darah dan sangat penting untuk kesehatan para donor maupun mereka yang membutuhkannya.

“Untuk wanita biasanya yang takut gemuk atau pada misi diet, salah satu caranya bisa dilakukan dengan donor darah. Setiap satu kantong darah yang dihasilkan dari darah kita, 430 kalori akan terbakar dengan diimbangi olahraga dan berat badan otomatis akan turun,” imbuh Aji.

Selain untuk menurunkan berat badan, donor darah juga dapat menaikkan berat badan bagi mereka yang ingin menambah berat badannya karena dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh yang mengakibatkan akan meningkatnya nafsu makan.

“Kalau tidak ada aktivitas fisik yang banyak, nafsu makan naik juga akan meningkat berat badan bagi para donor yang hendak menambah berat badannya. Tergantung kita fungsinya hendak menaikkan atau menurunkan berat badan. Disamping itu, melalui donor darah juga kita akan mengetahui ada tidaknya penyakit menular yang ada di dalam tubuh kita. Saat akan donor, kita sebelumnya akan diperiksa empat parameter yaitu HIV, Sifilis, Hepatitis A, dan Hepatitis B secara gratis. Sehingga, jika diketahui terinfeksi, maka dapat dilakukan penanganan lebih dini,” jelas Aji.

Pihaknya berharap kesadaran masyarakat khususnya kalangan milenial akan pentingnya berdonor darah akan terus meningkat mengingat semakin bertambahnya kebutuhan stok darah bagi yang membutuhkan.

“Harapannya setelah Ramadhan ini terutama pada Ramadhan kemarin memang telah banyak yang berdonor sebagai amal. Oleh karena itu, marilah kita terus beramal melalui mendonorkan darah dan terus ditingkatkan karena kebutuhan stok darah juga terus bertambah,” pungkas Aji.