Walkot Aaf dan Wawalkot Salahudin Tinjau TPA Degayu, Rencanakan Fasilitas Pengolahan Sampah

Menindaklanjuti permasalahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu, Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan segera membuat rencana membuat fasilitas pengolahan sampah agar volume sampah semakin berkurang. 

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid bersama Wakil Wali Kota, Salahudin, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sri Budi Santoso (SBS) meninjau TPA Degayu, Selasa (6/2/2024).

Wakil Wali Kota, Salahudin mengungkapkan bahwa ia bersama wali kota telah melihat secara langsung ketinggian TPA Degayu sudah lebih dari 20 meter. "Solusinya apakah tutup lahan atau ada solusi ke depan dengan mendatangkan teknologi pengolahan sampah," terang Salahudin.

Disebutkan Salahudin ada beberapa opsi ke depan misalnya mendatangkan teknologi pengolahan sampah untuk mengurangi timbunan sampah yang lama, kemudian samoah yang baru langsung diproses. "Pengolahan sampah di daerah lain yang sudah berhasil akan coba kita tiru. Rencana terdekat akan coba kami anggarkan.Misal harus ada perluasan lahan juga harus disiapkan mulai sekarang," tutur Salahudin.

Sementara itu, Kepala DLH, Sri Budi Santoso (SBS) menerangkan, saat ini TPA dalam kondisi di ambang krisis karena TPA seluas 5,8 hektare ini sudah penuh semua. Tiga tahun yang lalu TPA ini terbagi menjadi 3 zona, antar zona itu ada jalan pembatas jalan beton dan aspal. "Kelilingnya juga masih ada jalan melingkar. Sekarang semua jalan sudah terinflasi oleh sampah. Sudah tertutup sampah semua, sehingga kendaraan pengangkut sampah hanya bisa buang sampah di sekitar depan pintu gerbang saja," jelas SBS. 

Artinya sudah tidak bisa masuk ke zona di dalam. Kalau kondisi ini terus terjadi, menurut SBS mungkin TPA akan berhenti beroperasi karena tidak mampu lagi menampung sampah. "Tahun 2021 dengan ketinggian 20 meter volume sampah sudah mencapai 1.160.000 meter³ saat ini dengan ketinggian 25 meter, volume sampah sudah di atas jumlah tersebut atau sekitar 1,3 juta meter³," beber SBS. 

Disebutkan SBS, TPA masih punya lahan sisa sekitar 0,8 hektare sebelah Selatan, namun kondisinya masih tambak dan berbatasan dengan tambak warga. "Itu yang kita rencanakan untuk dibangun fasilitas pengolahan sampah agar sampah yang ada di TPA bisa jadi produk lain yang bisa bermanfaat dan tidak membahayakan lingkungan sekaligus mengurangi volume sampah yang ada di TPA," ungkap SBS. 

Hari ini Pak Wali dan Wakil meninjau lokasi TPA dan akan mengkaji untuk menjadi fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi yang bisa mengolah sampah. "Pertama, harus dilakukan pengurugan agar tak bercampur dengan lahan warga. Kemudian kita kaji dan kembangkan teknologi pengolahan sampah," kata SBS. 

Setiap tempat sistem ekosistem lingkungannya berbeda, Pemkot Pekalongan akan belajar ke Banyumas dan Solo yang telah berhasil mengolah sampah, untuk diterapkan di Kota Pekalongan.