Walikota Tilik Sekolah, Mas Aaf Ingin Sekolah Perkuat Komitmen Pemenuhan Hak Anak di Sekolah

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid bersama jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) dan instansi terkait lainnya kembali menyambangi sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan Aksi Ayo Jaga Anak Kita (A-Jak) yang dikemas dalam kegiatan Walikota Tilik Sekolah untuk Deklarasi Sekolah Bersih Narkoba (Bersinar) dan Sekolah Ramah Anak (SRA) Tahun 2023. Kali ini, Walikota Tilik Sekolah menyasar SMP Negeri 17 Kota Pekalongan yang berlokasikan di perbatasan antara Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang, Selasa (15/8/2023).

 Dalam kegiatan tersebut turut dilakukan penandatangan dan komitmen bersama dalam mewujudkan Sekolah Bersinar dan SRA oleh Walikota, Dinas Pendidikan atau yang mewakili, BNN, lurah, kepala sekolah, ketua komite, murid, orangtua murid, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang mewakili Kapolsek dan Danramil,serta seluruh keluarga besar SMPN 17 Kota Pekalongan.

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf menyampaikan bahwa, konsep Aksi Ayo Jaga Anak Kita (A-Jak) ini diartikan sebagai upaya menjaga anak-anak dalam segala hal, menjaga baik itu perilaku, menjaga anak didik untuk mendapatkan hak belajar, serta menjaga anak didik tentang kenakalan remaja seperti bahaya peredaran narkoba, bullying, kriminal, dan sebagainya. Menurutnya, SMP Negeri 17, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang, dipilih menjadi Sekolah Bersinar dan SRA karena perlu perhatian lebih, dan akan diperbaiki sarprasnya secara bertahap. Mas Aaf melihat semangat dari para murid, guru, dan keluarga besar SMP Negeri 17 dalam mewujudkan Sekolah Bersinar dan SRA.

"Kami mengapresiasi kegiatan sekolah ramah anak ini, yang mana sekolah telah terfasilitasi juga mewadahi dan layak, yang terpenting komitmen bersama terutama dari BNN ketika Kota Pekalongan berani mendeklarasikan sekolah ramah anak dan program A-JAK (Ayo jaga anak kita) yang mana justru dipilih sekolah pinggir seperti SMPN 17 kota Pekalongan bagian timur sendiri berbatasan dengan kabupaten Batang," ucapnya.

Menurutnya,  Pemerintah Kota Pekalongan berupaya memperbaiki sarpras di semua sekolah secara bertahap (step by step). Pihaknya juga telah  mendengar masukan langsung dari salah satu usulan siswi terkait selain sekolahnya sering banjir karena kalau hujan penyerapannya air kurang, sarana lapangan olahraga yang masih join bersama warga, kelas juga membutuhkan kipas angin atau AC dikelasnya.

"Yang terpenting bagaimana kita secara step by step memperbaiki bersama tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak baik itu anak didik, orang tua, tua,komite sekolah, guru dan Pemerintah kota Pekalongan, dan diharapkan di Kota Pekalongan khususnya di SMPN 17 Kota Pekalongan ini bisa melahirkan siswa-siswi yang masuk dalam generasi Indonesia emas 2045," tegasnya.

Sementara itu, Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono memaparkan, di Tahun 2023 ini, untuk evaluasi penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kota Pekalongan telah naik prestasi dari tingkat Madya menjadi Nindya sebagai komitmen dan bukti Walikota Pekalongan terhadap pemenuhan hak terhadap anak.

"Terkait kegiatan Walikota Tilik Sekolah ini menjadi komitmen Walikota Pekalongan untuk mengetahui kondisi-kondisi sekolah yang ada di Kota Pekalongan," ujar Sabaryo.

Sabaryo menambahkan, dalam kegiatan Walikota Tilik Sekolah kali ini dengan lokus di sekolah dekat perbatasan kabupaten, bisa melihat secara langsung hal-hal yang dibutuhkan dan lebih dari 500 sekolah semua jenjang berkomitmen untuk SRA, serta kegiatan ini sebagai tindak lanjut implementasi Sekolah Bersinar dan SRA dimana bebas dari narkoba dan  bullying (kekerasan anak) tersebut.

"Harapan kami, apa yang menjadi kebutuhan perlindungan dan pemenuhan hak anak di sekolah bisa lebih diimplementasikan. Implementasi A-Jak melalui program Walikota Tilik Sekolah ini, kami  ingin memberikan suatu kegiatan penyelesaian permasalahan di sekolah secara tuntas dan terselesaikan dengan baik yang dilakukan secara terpadu melibatkan lurah, babinsa, bhabinkamtibmas, sekolah dan pemerintah," pungkasnya.