Walikota Aaf Ajak Muda-Mudi Isi Bulan Suci Ramadhan Dengan Kegiatan Positif

Kota Pekalongan - Bulan Suci Ramadhan seharusnya menjadi momen bagi anak muda untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah. Namun, lain halnya di Kota Pekalongan, dimana belum lama ini anggota Satlantas Polres Pekalongan Kota mengamankan sebanyak 15 unit sepeda motor berknalpot brong dari kawasan Exit Tol Setono, Kota Pekalongan, Minggu (10/4/2022) dini hari. Diduga, kendaraan-kendaraan tersebut akan digunakan untuk balap liar di lokasi tersebut. Dalam kegiatan tersebut, anggota kepolisian juga membubarkan ratusan orang yang sebagian besar berusia remaja yang sedang bergerombol di lokasi. Di lokasi tersebut disinyalir sering digunakan untuk ajang balap liar.
Menyikapi hal tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyayangkan anak-anak muda di Kota Pekalongan yang menghabiskan waktunya untuk balap liar di jalan. Lantaran, selain membahayakan diri sendiri, juga membahayakan pengguna jalan lain saat hendak beraktivitas. Pihaknya menyampaikan bahwa, pelaku ajang balap liar ini layaknya selalu kucing-kucingan dengan petugas. Dalam arti, satu pihak mengejar, pihak lain bersembunyi, apabila si pengejar sedang lengah, yang dikejar muncul dan berkeliaran untuk kemudian bersembunyi kembali. Kendati demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait terutama petugas kepolisian untuk rutin melaksanakan patroli guna mengantisipasi kejadian kriminalitas dan balap liar khususnya di Kawasan Exit Tol Setono Pekalongan.
“Balap liar ini selalu kucing-kucingan dengan petugas. Saya sudah koordinasi terutama dengan pihak kepolisian, terutama wilayah yang paling rawan adalah di Exit Tol, bahkan kemarin infonya ada kriminalitas disitu dan membawa senjata tajam dan sebagainya. Hal ini yang tidak diharapkan bersama,” tegas Walikota Aaf, sapaan akrabnya, baru-baru ini.
Menurutnya, pemerintah telah beberapa kali mengkomunikasikan hal ini dengan petugas baik dari kepolisian, Satpol pp, dan sebagainya. Memang, jika ada razia di wilayah tersebut, pelaku ajang balap liar langsung membubarkan diri, namun jika petugasnya meninggalkan lokasi razia, mereka berkumpul kembali di lokasi tersebut, mengingat adanya keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) petugas yang menjaga di titik-titik rawan yang disinyalir menjadi lokasi ajang balap liar. Lebih lanjut, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan terutama kaum muda-mudi agar mengisi bulan Ramadhan dengan hal-hal yang positif.
“Kita tidak mungkin 24 jam atau setiap saat menjaga disitu. Mudah-mudahan hal ini tidak sampai berdampak terhadap korban jiwa dan meningkatnya kriminalitas. Kami menghimbau, ayo di Bulan Puasa Ramadhan ini, kita sebaiknya melakukan hal-hal atau kegiatan yang lebih baik daripada balap liar seperti momentum Bulan Suci Ramadhan ini bisa digunakan untuk mengaji, tadarus, maupun meningkatkan ibadah dan amal kita. Jangan melakukan kegiatan yang kontraproduktif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, selain itu saat ini kita masih dalam pandemi Covid-19. Oleh kerena itu, jauhi kerumunan dan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Menyikapi hal tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyayangkan anak-anak muda di Kota Pekalongan yang menghabiskan waktunya untuk balap liar di jalan. Lantaran, selain membahayakan diri sendiri, juga membahayakan pengguna jalan lain saat hendak beraktivitas. Pihaknya menyampaikan bahwa, pelaku ajang balap liar ini layaknya selalu kucing-kucingan dengan petugas. Dalam arti, satu pihak mengejar, pihak lain bersembunyi, apabila si pengejar sedang lengah, yang dikejar muncul dan berkeliaran untuk kemudian bersembunyi kembali. Kendati demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait terutama petugas kepolisian untuk rutin melaksanakan patroli guna mengantisipasi kejadian kriminalitas dan balap liar khususnya di Kawasan Exit Tol Setono Pekalongan.
“Balap liar ini selalu kucing-kucingan dengan petugas. Saya sudah koordinasi terutama dengan pihak kepolisian, terutama wilayah yang paling rawan adalah di Exit Tol, bahkan kemarin infonya ada kriminalitas disitu dan membawa senjata tajam dan sebagainya. Hal ini yang tidak diharapkan bersama,” tegas Walikota Aaf, sapaan akrabnya, baru-baru ini.
Menurutnya, pemerintah telah beberapa kali mengkomunikasikan hal ini dengan petugas baik dari kepolisian, Satpol pp, dan sebagainya. Memang, jika ada razia di wilayah tersebut, pelaku ajang balap liar langsung membubarkan diri, namun jika petugasnya meninggalkan lokasi razia, mereka berkumpul kembali di lokasi tersebut, mengingat adanya keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) petugas yang menjaga di titik-titik rawan yang disinyalir menjadi lokasi ajang balap liar. Lebih lanjut, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan terutama kaum muda-mudi agar mengisi bulan Ramadhan dengan hal-hal yang positif.
“Kita tidak mungkin 24 jam atau setiap saat menjaga disitu. Mudah-mudahan hal ini tidak sampai berdampak terhadap korban jiwa dan meningkatnya kriminalitas. Kami menghimbau, ayo di Bulan Puasa Ramadhan ini, kita sebaiknya melakukan hal-hal atau kegiatan yang lebih baik daripada balap liar seperti momentum Bulan Suci Ramadhan ini bisa digunakan untuk mengaji, tadarus, maupun meningkatkan ibadah dan amal kita. Jangan melakukan kegiatan yang kontraproduktif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, selain itu saat ini kita masih dalam pandemi Covid-19. Oleh kerena itu, jauhi kerumunan dan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)