`Vaksinasi Brucellosis Cegah Gagal Lahir Sapi Perah

Kota Pekalongan – Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan vaksinasi brucellosis kepada sapi perah di Kota Pekalongan, salah satunya di Peternakan Sapi Perah Panjang Baru, Senin siang (19/10/2020). Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah gagal lahir pada sapi perah.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ilena Palupi SPt MSi memaparkan bahwa vaksinasi brucellosis perlu dilakukan untuk mencegah gagal lahir atau keguguran pada sapi perah. “Penyakit brucellosis ini disebabkan oleh bakteri brucella abortus yang menyerang janin pada sapi perah.  Penyakit ini tidak menunjukan gejala tanda-tanda fisik yang nampak namun saat melahirkan nanti langsung keluron kalau istilah jawanya,” terang Ilena.

Dikatakan Ilena, karena brucelossis adalah penyakit zoonosis yang bisa menular ke manusia, maka program vaksinasi brucellosis ini penting, Dalam rangka mewujudkan Jawa Tengah bebas Brucellosis Th 2023 Dinperpa telah menerima bantuan vaksin sebanyak 100 dosis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov Jateng, untuk memvaksin sapi perah yang ada di Kota Pekalongan. “Populasi sapi perah di Kota Pekalongan sebanyak 375 ekor dengan jumlah peternak 15 orang. Saat melakukan vaksinasi, kami bagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok peternak sapi perah Maju Makmur dan kelompok peternak Putra Panjang Baru,” ujar Ilena. 

Ilena mengungkapkan bahwa kebutuhan konsumsi susu sapi di Kota Pekalongan cukup tinggi, sehingga vaksinasi brucellosis perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi perah agar menghasilkan susu berkualitas tinggi yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. “Kebutuhan untuk konsumsi masyarakat cukup tinggi, sekitar tiga per empat stok susu disuplai dari hasil produksi peternak lokal yakni sekitar 750.000 liter, dan sisanya diambil dari daerah-daerah sekitar seperti Baturaden dan Boyolali” jelas Illena. 

Sementara itu, salah satu peternak sapi perah di kelompok Panjang Baru, Slamet Riyadi mengapresiasi penuh Pemerintah Kota Pekalongan dalam usaha mengadakan kegiatan vaksinasi gratis ini. “Sebelumnya di sini sudah tiga kali terjadi keguguran pada sapi, namun kami belum mengetahui apa penyebabnya dan ada kegiatan vaksinasi sapi bunting ya saya sangat berterima kasih kepada pemerintah,” pungkas Slamet.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)