Vaksinasi Booster 2 Penting Dipenuhi Jelang Ramadhan dan Mudik 2023

Menjelang Ramadhan 2023, jumlah cakupan warga Kota Pekalongan yang menerima vaksin Covid-19 dosis keempat atau penguat (booster) kedua terus dimaksimalkan oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui save the children dan migrant care menggandeng sejumlah komunitas serta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Salah satu upayanya yakni dengan terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi inklusif yang dipusatkan di salah satu rumah warga Gang Hiu RW 13, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Selasa (21/3/2023).

Tim vaksinator Puskesmas Kusuma Bangsa, Rizka menjelaskan bahwa, meski saat ini pandemi Covid-19 telah melandai, melengkapi vaksinasi terutama hingga booster kedua penting dilakukan untuk menambah imunitas masyarakat khususnya menjelang dan selama Ramadhan Tahun 2023.

"Meski kondisi dan situasi sudah melandai dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) telah dicabut, namun pandemi Covid-19 belum resmi dikatakan selesai. Terlebih, ini mau masuk bulan Ramadhan sebentar lagi kita mudik lagi. Sayangi orang tua kita yang di kampung ajak mereka vaksin," ujarnya.

Disampaikan Rizka, Vaksin Covid-19 tersebut diperuntukkan untuk masyarakat khususnya lansia dan masyarakat rentan baik yang belum vaksin pertama, kedua, booster pertama atau booster kedua. Pihaknya menegaskan, karena pandemi Covid-19 ini belum sepenuhnya usai, kemungkinan tertular Covid-19 masih tetap ada dan hal tersebut harus dijaga serta diantisipasi.

"Jangan sampai nanti kita mudik, datang dari luar kota,  orang tua belum divaksin dan mudah tertular dan terinfeksi Covid-19 yang sampai saat ini belum selesai,"tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Pelaksanaan Vaksinasi Inklusif dari Komunitas Petahana Kota Pekalongan, Syarif Hidayatullah menerangkan, vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua sudah bisa dilakukan disemua tempat fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, maupun di layanan sentra vaksinasi inklusif yang bekerjasama dengan lembaga, komunitas, dan sebagainya, salah satunya  dengan upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat baik vaksinasi door to door maupun di pusatkan di rumah warga atau fasilitas umum.

" Sasaran vaksinasi ini kami menargetkan 200 orang bisa tersuntik vaksin setiap lokasinya khususnya bagi masyarakat rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan sebagainya. Adapun pelaksanaan vaksinasi inklusif ini direncanakan hingga akhir Maret 2023 menjelang dan selama Bulan Ramadhan 2023 dengan menggandeng lembaga dan struktur keanggotaan RT/RW di wilayah masing-masing," ucap Syarif.

Syarif juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mepet-mepet untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut, lanjutnya, karena antibodi yang diperoleh oleh tubuh manusia setelah vaksin Covid-19 baru bereaksi setelah tiga sampai empat minggu setelah disuntik.

"Jangan mepet-mepet, butuh waktu tiga sampai empat minggu mulai muncul antibodi yang maksimal jadi sebelum mudik mungkin sekarang waktu yang tepat, kalau sudah jeda enam bulan booster pertama segera suntik vaksin booster kedua. jangan sampai nanti mau mudik baru vaksin. Terkait (booster kedua) sebagai persyaratan perjalan atau tidak, kami akan lihat kajiannya seperti apa, karena yang penting booster pertama dulu," tandasnya.