UPT Puskesmas Pekalongan Selatan Jadi Pioneer Program Puskesmas ILP

Kota Pekalongan - UPT Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan ditunjuk menjadi Pioneer Puskesmas yang telah menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP). Hal ini terungkap dalam acara Kick Off  Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer yang diresmikan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, berlangsung di Halaman UPT Puskesmas Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Rabu (15/5/2024).

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf tersebut mengaku bersyukur atas diresmikannya UPT Puskesmas Pekalongan Selatan yang telah menerapkan ILP. Mengingat, sesuai arahan Kementerian Kesehatan, semua puskesmas didorong untuk terintegrasi layanannya. Tujuan utama dari Integrasi Layanan Primer ini adalah mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan tingkat dusun termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu screening penyakit, supaya sebelum sakit sudah dapat terdeteksi dan tertangani.

"Tinggal penyampaiannya saja kepada  puskesmas dan posyandu-posyandu yang ada seperti Posyandu Remaja dan Posyandu Lansia yang sebelumnya dikelola masing-masing. Jadi, program ILP ini untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat,"ungkapnya.

Sebagai informasi, ILP berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan, serta memperkuat pemantauan di wilayah. Pelayanan kesehatan ini juga telah mencakup seluruh siklus hidup manusia, mulai dari bayi hingga lansia dan telah terintegrasi dengan  pelayanan kesehatan. Selain di UPT Puskesmas Pekalongan Selatan, pihaknya juga masih menyiapkan 2 puskesmas lagi untuk didorong menerapkan ILP yakni di Puskesmas Bendan dan Puskesmas Klego.

"Puskesmas Klego dan Puskesmas Bendan akan didorong juga untuk launching. Untuk Puskesmas Pekalongan Selatan ini menjadi yang pertama kali menerapkan ILP di Kota Pekalongan,"tegasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Pekalongan Selatan, dr A. Azis Mischroza menjelaskan, ILP ini merupakan program layanan kesehatan yang mengharmonikan semua siklus hidup mulai dari bayi, balita, remaja, usia produktif, ibu hamil hingga lansia. Dalam ILP ini, layanan dikelompokkan masing-masing klaster 1 hingga 5. dr Aziz menyebutkan, sejak tanggal 19 April 2024 lalu, Puskesmas Pekalongan Selatan telah mengimplementasikan program ini di semua Puskesmas pembantu dan Posyandu binaan.

"Klaster 1 untuk mengatur manajemen, klaster  5 untuk mengatasi apabila di dalam layanan ada kendala-kendala di sistem klaster 2,3, dan 4. Dikarenakan kita menjadi pioneer ILP, diharapkan menjadi layanan percontohan di 13 puskesmas lain yang ada di Kota Pekalongan,"paparnya.

Lanjutnya, yang membedakan Puskesmas ILP dengan layanan sebelumnya adalah pendekatan kepada masyarakat. Misalnya, setiap orang harus dilakukan screening.

"Contoh, ada seorang ibu hamil berusia 22 tahun, maka dia harus pendekatan klaster 2 dan 3. Yang bersangkutan harus dilayani dari segi kehamilannya dan screening usia produktif. Apabila dalam screening ada penyakit misalnya hipertensi atau tuberkolosis maka ibu ini akan dilayani  sesuai dengan penyakit yang ada di standar pelayanan prima. Jadi, pelayanan ini lebih terintegrasi, harmoni dan setiap penduduk diharapkan tahun ini 100% dilakukan akses layanan, bahkan sarpras sudah memadai diatas 95 persen dengan integrasi pembiayaan APBD, APBN, BLUD,"tandasnya. (Dian).