Upaya Penurunan Angka Stunting, Pantau Tumbuh Kembang Balita dengan KKA

Penurunan angka stunting hingga saat ini masih menjadi prioritas seluruh lini, salah satunya Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan. Sebagai upaya untuk menekan stunting di kota Pekalongan, Dinsos-P2KB mengadakan orientasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi para kader dan pengelola Bina Keluarga Balita (BKB), bertempat di Hotel Indonesia setempat, Selasa (13/6/2023).

Sasaran pengelola BKB adalah keluarga yang mempunyai anak balita, banyak media yang dapat digunakan dalam kegiatan BKB untuk mengedukasi orang tua balita, salah satunya yaitu dengan pengisian KKA.

Usai membuka kegiatan tersebut, Kepala Dinsos-P2KB kota Pekalongan, Yos Rosidi menerangkan bahwa orietnasi penggunaan KKA sinergi antara pemkot Pekalongan dengan BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Yos menjelaskan KKA merupakan kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua dan tumbuh kembang anak, “Nanti pengelola dan kader akan dilatih bagaimana untuk pengisian supaya ketika kegiatan BKB, mereka bisa mengisi dengan benar dan mampu menjelaskan secara detail ke keluarga anak balita seberapa pentingnya kegunaan KKA ini,” tuturnya.

Lewat KKA yang lengkap pertumbuhan anak meliputi berat badan atau tinggi badan serta perkembangannya seperti proses perubahan perilaku dan mental seseorang, yang meliputi emosi, sosial, kemampuan, dan keterampilan dapat terpantau dengan baik sehingga bisa digunakan mengontrol balita dibawah 2 tahun (Baduta) apakah tubuh dan berkembang sesuai dengan usianya, selain itu juga bisa dijadikan pedoman untuk melakukan evaluasi pendampingan yang telah dilakukan, “Pertumbuhan dan perkembangannya bisa terdeteksi terus, apabila terjadi penyimpangan bisa terdeteksi dengan cepat, sehingga dapat segera dilakukan treatment-treatment,” imbuhnya.

Dikatakan Yos, sejumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh pemkot melalui Dinsos-P2kb diantaranya pembentukan kelembagaan, melakukan intervensi baik yang sensitif maupun spesifik diharapkan bisa didukung oleh masyarakat sehingga angka stunting di kota Pekalongan terus menurun. Sebagai informasi, sejak Agustus 2022 hingga Februari 2023 prevalensi angka stunting terus menurun menjadi 6.4 persen. 

Sementara itu, Ketua Tim Pokja KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Herlin Is Ambarwati mengatakan bahwa kota Pekalongan secara komitmen, sinergi dan konvergensi sangat luar biasa. Lanjutkan kegiatan orientasi ini merupakan tindak lanjut usai dilakukan evaluasi bersama yang diharapkan bisa mencegah penambahan stunting kedepannya, “Kami sangat mengapresiasi semua langkah besar yang dilakukan oleh Pekalongan, untuk mendapat hasil yang baik butuh upaya yang lebih lagi, kita mulai penanganan baduta, kita kawal dan ikuti bagaimana tumbuh kembangnya setiap bulannya, harapannya nantinya bisa perkembangannya optimal bisa menjadi generasi yang cerdas, ceria, berakhlak mulia,” tukasnya.