Tuntaskan TB, Dinkes Masifkan Deteksi Dini di Lingkungan Satuan Pendidikan

Sebagai upaya menuntaskan kasus Tuberkulosis atau TB di Kota Pekalongan, Dinas Kesehatan terus menggiatkan skrining TB salah satunya ke sejumlah layanan pendidikan untuk mendeteksi dini penyakit tersebut. TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sangat mudah menular melalui percikan ludah (droplet) penderita TB yang batuk atau bersin.
Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Programmer Pencegahan Penyakit Menular (P2M) setempat, Indayah Dewi saat ditemui di SMKN 2 Kota Pekalongan, Selasa (7/5/2024) mengatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan skrining TB di beberapa lembaga pendidikan. Di tahun 2024 Dinas Kesehatan akan mengunjungi pondok pesantren, SMP IT dan sekolah negeri. “Skrining dilakukan dengan pemeriksaan dahak bagi anak-anak yang batuk, kita cek dahak, lalu kita kirim ke rumah sakit atau puskesmas yang memiliki alat TCM untuk mengetahui apakah di dahak tersebut ada kuman TBC atau tidak, jika hasilnya positif akan kita obati,” tuturnya.
Dijelaskan Indayah, di tahun 2023 ditemukan 900an kasus TB baru dan pada tahun 2024 kasus anak naik di Kota Pekalongan sehingga skrining terus ditingkatkan untuk mencapai Indonesia bebas TBC di tahun 2030. Selain itu, Indayah juga berharap satuan maupun lembaga pendidikan bisa turut andil dalam meningkatkan eliminasi kasus TB. “Kami berharap, Dinas Pendidikan bersama satuan pendidikan bisa melakukan skrining awal apabila ada anak yang batuk lebih dari 2 minggu, kemudian lesu bisa segera dibawa ke puskesmas terdekat agar cepat diketahui apakah anak tersebut sakit TB atau bukan sehingga cepat tertangani. Selain siswanya, kami juga berharap semua warga sekolah seperti guru, penjaga sekolah, dan lainnya turut dilakukan deteksi dini,” imbuhnya.
Sementara itu, Guru BK SMKN 2 Kota Pekalongan, Jasno mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian dari Dinas Kesehatan telah memberikan fasilitas kesehatan. Lebih lanjut sesuai dengan arahan Dinas Kesehatan, pihaknya akan mengupayakan untuk melakukan deteksi dini. “Kami akan menindaklanjuti apabila siswa kita mengalami batuk atau gejala TB akan kami komunikasikan dengan Dinas Kesehatan atau membawa ke puskesmas langsung. Mudah-mudahan kota Pekalongan bisa terbebas dari TB,” tutupnya.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)
Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Programmer Pencegahan Penyakit Menular (P2M) setempat, Indayah Dewi saat ditemui di SMKN 2 Kota Pekalongan, Selasa (7/5/2024) mengatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan skrining TB di beberapa lembaga pendidikan. Di tahun 2024 Dinas Kesehatan akan mengunjungi pondok pesantren, SMP IT dan sekolah negeri. “Skrining dilakukan dengan pemeriksaan dahak bagi anak-anak yang batuk, kita cek dahak, lalu kita kirim ke rumah sakit atau puskesmas yang memiliki alat TCM untuk mengetahui apakah di dahak tersebut ada kuman TBC atau tidak, jika hasilnya positif akan kita obati,” tuturnya.
Dijelaskan Indayah, di tahun 2023 ditemukan 900an kasus TB baru dan pada tahun 2024 kasus anak naik di Kota Pekalongan sehingga skrining terus ditingkatkan untuk mencapai Indonesia bebas TBC di tahun 2030. Selain itu, Indayah juga berharap satuan maupun lembaga pendidikan bisa turut andil dalam meningkatkan eliminasi kasus TB. “Kami berharap, Dinas Pendidikan bersama satuan pendidikan bisa melakukan skrining awal apabila ada anak yang batuk lebih dari 2 minggu, kemudian lesu bisa segera dibawa ke puskesmas terdekat agar cepat diketahui apakah anak tersebut sakit TB atau bukan sehingga cepat tertangani. Selain siswanya, kami juga berharap semua warga sekolah seperti guru, penjaga sekolah, dan lainnya turut dilakukan deteksi dini,” imbuhnya.
Sementara itu, Guru BK SMKN 2 Kota Pekalongan, Jasno mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian dari Dinas Kesehatan telah memberikan fasilitas kesehatan. Lebih lanjut sesuai dengan arahan Dinas Kesehatan, pihaknya akan mengupayakan untuk melakukan deteksi dini. “Kami akan menindaklanjuti apabila siswa kita mengalami batuk atau gejala TB akan kami komunikasikan dengan Dinas Kesehatan atau membawa ke puskesmas langsung. Mudah-mudahan kota Pekalongan bisa terbebas dari TB,” tutupnya.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)