Tugu Perjuangan Jadi Bukti Tonggak Semangat Perjuangan Rakyat Kota Pekalongan

Tugu Perjuangan yang terletak di kawasan Stadion Hoegeng Kota Pekalongan dan digagas oleh Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya diresmikan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Dudung Abdurrahman, yang ditandai dengan pengguntingan untaian melati dan penanaman pohon oleh para pejabat yang hadir, berlangsung di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Rabu siang (19/7/2023).  Peresmian tugu yang dimulai peletakkan batu pertama pada 6 Oktober 2022 lalu ini turut dihadiri pula oleh Kabaintelkam Polri, Komjen Suntana, Danjen Kopassus, Brigjen TNI Deddy Suryadi, perwakilan Pangdam IV/Diponegoro, perwakilan Kapolda Jateng, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, pejabat teras TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP A. Recky Robertho, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, para Kepala OPD, Ketua FKUB Kota Pekalongan, KH Ahmad Marzuqi dan sejumlah Forkopimda serta tokoh masyarakat lainnya.

Peresmian tugu perjuangan tersebut diawali dengan kirab dengan membawa bendera merah putih sepanjang 150 meter oleh jajaran Polri, TNI, Pemkot, dan masyarakat. Peresmian bertambah meriah dengan adanya marching band dari SMK Nusantara Batang, dan SMK Al Fusha Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Ponpes Walindo, Banteng Raiders Semarang, drama kolosal perjuangan Pekalongan yang diperankan sebanyak 230 orang, dan atraksi free fall atau terjun payung dari 15 orang pasukan elit gabungan Kopassus dan Brimob.

Kasad Jendral TNI Dudung Abdurrahman menyampaikan apresiasi atas diresmikannya tugu perjuangan Kota Pekalongan yang diprakarsai oleh Habib Luthfi bin Yahya secara swadaya. Tentunya, juga dibantu oleh semua pihak baik dari jajaran TNI, Polri, Pemkot Pekalongan, Forkopimda setempat. Menurutnya, tugu ini mengingatkan akan perjuangan para pejuang-pejuang terdahulu khususnya asal Kota Pekalongan dalam rangka merebut kemerdekaan dan melawan penjajahan jepang di Kota Pekalongan.

"Tahapannya mulai dari tanggal 3 Oktober sampai 7 Oktober 1945 pada waktu itu. Pembangunan tugu perjuangan ini diprakarsai oleh Bapak Habib Luthfi bin Yahya untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita," kata Kasad Dudung.

Kasad Dudung menilai, pembangunan tugu perjuangan di Kota Pekalongan ini sangat bermanfaat bagi generasi penerus bangsa, untuk diketahui bahwa di Kota Pekalongan pernah terjadi peristiwa bersejarah, pertempuran yang sengit menuju kemerdekaan pada waktu itu. Sehingga, diharapkan para generasi muda akan tumbuh dan berkembang rasa jiwa persatuan dan kesatuan, rela berkorban, dan bela negara. Hal ini menjadi sangat penting  untuk terus dipupuk dan ditanamkan sejak dini.

Pihaknya berharap, pembangunan tugu perjuangan Kota Pekalongan ini dijadikan sebagai tonggak semangat bagi semua elemen masyarakat khususnya generasi muda yang nantinya akan melanjutkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan Indonesia ini.

"Dalam rangka meramaikan peresmian tugu perjuangan Kota Pekalongan juga ada serangkaian kegiatan menarik yakni diawali kirab merah putih yang diikuti dan dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat Kota Pekalongan yang begitu antusias menyambut peresmian tugu ini. Kita doakan bersama, semoga Indonesia tetap jaya, makmur, sentosa, dimanapun kita berada seluruh bangsa Indonesia selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dari segala potensi ancaman, gangguan, maupun hambatan yang akan terjadi," tegasnya.

Ulama Kharismatik, Habib Luthfi menerangkan, untuk membangun bangsa ini dan meneruskan perjuangan para pahlawan bukan hanya sekedar wacana, tetapi sangat diharapkan oleh para pendahulu bahwa masyarakat Indonesia khususnya generasi muda ditantang mampu untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.

"Semoga kita sebagai generasi muda ini mampu mempertahankan NKRI harga mati. Jangan sungkan kita kemana saja, tetap berani dengungkan NKRI harga mati, bukan basa-basi," tegas Habib Luthfi.

Lanjut Habib Luthfi membeberkan, bila menengok berdirinya pembangunan tugu perjuangan ini, seharusnya generasi muda mampu mengambil manfaat dan suri tauladan dari nilai-nilai perjuangan pahlawan terdahulu yang telah ditinggalkan dan diwariskan kepada mereka.

"Semoga kita menjadi anak bangsa yang tidak mengecewakan para leluhur kita semua. Harapan yang paling luar biasa, apabila generasi penerus bangsa ini mampu meneruskan pembangunan bangsa, perekat dan pemersatu umat untuk tegaknya merah putih yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kami sampaikan terimakasih sebesar-besarnya atas partisipasi dan dukungan kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan terselenggaranya peresmian tugu perjuangan Kota Pekalongan ini," tandasnya.

Pada kesempatan baik tersebut, rombongan pejabat Kasad Dudung, Habib Luthfi, Walikota Aaf kemudian meninjau secara langsung tugu perjuangan Kota Pekalongan, dan di sebelah tugu tersebut dipajang pula satu unit Tank AMX 13 dan dua buah meriam kanon. Tanx AMX 13 sendiri merupakan tank ringan buata Perancis yang diproduksi sekitar tahun 1953 sampai 1985. Rombongan juga dijelaskan sejarah perjuangan rakyat Kota Pekalongan oleh sejarawan asal Kota Pekalongan, Moch Dirhamsyah melalui  diorama dan ukiran  relief yang ada di sekitar tugu tersebut.