TPST Mitra Brayan Resik Siap Perluas Layanan,Target Sampah Dikelola 10 Ton per Hari

Kota Pekalongan – Setelah tiga bulan beroperasi di Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik yang dibangun melalui kolaborasi Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia kini siap memperluas cakupan layanan pengelolaan sampah ke wilayah yang lebih luas. Sosialisasi perluasan area layanan tersebut digelar di Aula Kecamatan Pekalongan Selatan, Jumat (23/5/2025), dan dihadiri oleh perwakilan RW, LPM, lurah se-Kecamatan Pekalongan Selatan serta sejumlah stakeholder terkait.

Junior Project Officer AF Pekalongan dari Kemitraan Indonesia, Anindita Sulistyono atau yang akrab disapa Andi, menyampaikan bahwa saat ini TPST Mitra Brayan Resik baru melayani nasabah yang berada di sekitar kawasan TPST, khususnya di Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan. Melihat potensi dan kebutuhan masyarakat, pihaknya tengah merancang strategi untuk memperluas jangkauan layanan hingga ke wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan secara keseluruhan, bahkan hingga Kecamatan Pekalongan Utara.

"Selama tiga bulan terakhir ini, TPST Mitra Brayan Resik baru melayani area terbatas. Harapan kami melalui sosialisasi ini, layanan TPST bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dan membantu penanganan sampah secara menyeluruh, khususnya di wilayah selatan dan utara Kota Pekalongan," jelas Andi.

Ia menambahkan, ada dua mekanisme pengambilan sampah yang saat ini diterapkan di TPST, yaitu jemput bola bagi wilayah yang tidak memiliki armada pengangkut, dan pengiriman langsung oleh warga atau perangkat lingkungan jika armada tersedia. Namun, bagi masyarakat secara pribadi yang ingin membuang sampah langsung ke TPST, tetap diperbolehkan dengan catatan membayar biaya tertentu sesuai aturan, tergantung pada jenis media atau wadah sampah yang digunakan, seperti plastik, karung, gerobak, viar, hingga dump truck.

"Biaya itu diberlakukan sebagai bentuk kontribusi terhadap operasional dan keberlanjutan pengelolaan TPST. Kami terbuka untuk pelayanan masyarakat secara langsung, namun tentu harus sesuai mekanisme yang ditetapkan," imbuh Andi.

Andi menyebut, saat ini, kapasitas pengelolaan sampah di TPST Mitra Brayan Resik mencapai 3 ton per hari. 

"Namun ke depan, targetnya adalah meningkatkan kapasitas tersebut secara bertahap hingga 6–10 ton sampah per hari, seiring dengan perluasan layanan dan penambahan nasabah nantinya,"bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, menegaskan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kemitraan Indonesia, dalam menangani darurat sampah di Kota Pekalongan.

"Keberadaan TPST ini sangat membantu dalam pengelolaan sampah, terutama pasca peningkatan volume sampah belakangan ini. Kami mendukung penuh perluasan layanan agar masyarakat Pekalongan Selatan dan sekitarnya bisa memanfaatkannya dengan optimal," ungkap SBS.

SBS juga menyampaikan bahwa saat ini TPST Mitra Brayan Resik dioperasikan oleh 20 personel pengelola dan pemilah sampah, 5 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan 1 orang penjaga malam. Sementara itu, untuk sarana dan prasarana masih memanfaatkan fasilitas yang tersedia. 

Jika perluasan layanan berjalan sesuai rencana dan jumlah nasabah meningkat, DLH tidak menutup kemungkinan akan menambah armada dan perlengkapan yang dibutuhkan.

"Dengan adanya perluasan layanan TPST Mitra Brayan Resik ini, kami berharap, sistem pengelolaan sampah akan semakin efektif dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas lingkungan serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,"tukasnya. (Dian).