Torehkan Sejarah, Tugu Perjuangan Wujud Sinergitas Kota Pekalongan

Setelah dimulai pembangunan dengan peletakan batu pertama pada bulan november 2022 lalu, tugu perjuangan kota Pekalongan rampung dibangun, berdiri dengan gagah dan diresmikan pada Rabu sore (19/7/2023). Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang disapa mas Aaf ajak generasi muda mengenal sejarah perjuangan masyarakat setempat melalui tugu tersebut dan tak melupakan sejarah serta perjuangan pahlawan kota Pekalongan.
Mas Aaf mengatakan bahwa peresmian tugu perjuangan ini menjadi salah satu torehan sejarah di kota Pekalongan. Ia menuturkan pembangunan tugu perjuangan kota Pekalongan merupakan wujud nyata sinergitas kota Pekalongan melalui sejumlah pihak, “Sinergitas terbukti dalam pendirian tugu, berada di kawasan yang diberi nama stadion Hoegeng, beliau adalah mantan Kapolri, besar lahir di kota Pekalongan, kemudian tugu ini diinisiasi dicetuskan dan dibiayai oleh Habib Lutfi bin Yahya, dilanjutkan dengan pembangunan oleh TNI dan dibangun di tanah milik pemerintah kota Pekalongan,” terangnya usai melepas rombongan kirab merah putih dan menikmati pertunjukan marching band, pertunjukan drama kolosal perjuangan masyarakat kota Pekalongan serta terjun payung bersama dengan ratusan ribu penonton.
Dikatakan mas Aaf peristiwa 3 Oktober 1945 secara detail digambarkan melalui tugu perjuangan, bagaimana situasi dan kondisi pada waktu itu, bagaimana pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat berjuang melawan penjajah Jepang dan hingga akhirnya berhasil mengusir penjajah, “Banyak sekali pejuang yang gugur, yang masih hidup adalah Ibu Merry Hoegeng dimana dahulu beliau adalah perawat dan saat ini usianya 97 tahun, Alhamdulillah setiap tanggal 3 Oktober kami mewakili pemkot selalu sowan ke beliau, sebagai bentuk perhatian kami dan penghormatan kami untuk para pahlawan kota Pekalongan,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya tugu perjuangan ini masyarakat dan generasi penerus kota Pekalongan, tidak melupakan sejarah, agar anak cucu mengetahui bagaimana kakek buyut kota terdahulu dengan gigihnya melawan penjajah, “Sekali lagi terimakasih saya ucapkan kepada semua yang terlibat pembangunan tugu, semoga Allah SWT meridhoi dan kota Pekalongan menjadi lebih baik lagi, tak lupa mari kita jaga dan rawat keutuhan keindahan tugu perjuangan kota Pekalongan,” tukasnya.
Mas Aaf mengatakan bahwa peresmian tugu perjuangan ini menjadi salah satu torehan sejarah di kota Pekalongan. Ia menuturkan pembangunan tugu perjuangan kota Pekalongan merupakan wujud nyata sinergitas kota Pekalongan melalui sejumlah pihak, “Sinergitas terbukti dalam pendirian tugu, berada di kawasan yang diberi nama stadion Hoegeng, beliau adalah mantan Kapolri, besar lahir di kota Pekalongan, kemudian tugu ini diinisiasi dicetuskan dan dibiayai oleh Habib Lutfi bin Yahya, dilanjutkan dengan pembangunan oleh TNI dan dibangun di tanah milik pemerintah kota Pekalongan,” terangnya usai melepas rombongan kirab merah putih dan menikmati pertunjukan marching band, pertunjukan drama kolosal perjuangan masyarakat kota Pekalongan serta terjun payung bersama dengan ratusan ribu penonton.
Dikatakan mas Aaf peristiwa 3 Oktober 1945 secara detail digambarkan melalui tugu perjuangan, bagaimana situasi dan kondisi pada waktu itu, bagaimana pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat berjuang melawan penjajah Jepang dan hingga akhirnya berhasil mengusir penjajah, “Banyak sekali pejuang yang gugur, yang masih hidup adalah Ibu Merry Hoegeng dimana dahulu beliau adalah perawat dan saat ini usianya 97 tahun, Alhamdulillah setiap tanggal 3 Oktober kami mewakili pemkot selalu sowan ke beliau, sebagai bentuk perhatian kami dan penghormatan kami untuk para pahlawan kota Pekalongan,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya tugu perjuangan ini masyarakat dan generasi penerus kota Pekalongan, tidak melupakan sejarah, agar anak cucu mengetahui bagaimana kakek buyut kota terdahulu dengan gigihnya melawan penjajah, “Sekali lagi terimakasih saya ucapkan kepada semua yang terlibat pembangunan tugu, semoga Allah SWT meridhoi dan kota Pekalongan menjadi lebih baik lagi, tak lupa mari kita jaga dan rawat keutuhan keindahan tugu perjuangan kota Pekalongan,” tukasnya.