TKSK Kecamatan Pekalongan Barat Beri Atensi Khusus Pengungsi dan Warga Terdampak Banjir

Kota Pekalongan - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Pekalongan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Pekalongan Barat. Merespons situasi ini, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Pekalongan Barat bergerak cepat memberikan atensi khusus kepada para pengungsi yang terdampak.
Koordinator TKSK Kecamatan Pekalongan Barat, Agung Syam Nugroho mengungkapkan bahwa, tidak hanya membantu menyalurkan bantuan logistik, TKSK Kecamatan Pekalongan Barat juga memberikan pendampingan psikososial bagi warga yang terdampak banjir. Langkah ini diambil untuk membantu para pengungsi, terutama anak-anak dan lansia, agar dapat mengatasi trauma akibat bencana.
"TKSK merupakan seseorang yang diberikan tugas dan fungsi oleh Dinas Sosial kabupaten/kota untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial di wilayah penugasan. Terkait bencana banjir ini, kami selalu berkoordinasi dengan perangkat kecamatan dan kelurahan untuk memonitoring kondisi warga maupun pengungsi terdampak banjir, manakala warga membutuhkan, kami siap melayani,"ucapnya di sela-sela monitoring kondisi pengungsi banjir di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, TKSK juga terus memantau kondisi warga di pengungsian, terutama mereka yang rumahnya masih belum bisa ditempati. Seperti halnya, pada Hari Jumat, 31 Januari 2025 lalu, ada seorang warga Sidomulyo, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, yang telah berusia 90 tahun atau lanjut usia (lansia) bernama Bapak Sarjiman yang hidup sebatang kara di rumahnya yang terendam banjir. Kemudian, lansia itu ditemukan Bhabinkamtibmas Tirto dan dievakuasi ke posko pengungsian di Aula Kecamatan Pekalongan Barat. Usai sehari di posko pengungsian, karena kondisi dari lansia tidak memungkinkan, maka lansia tersebut dirujuk ke rumah singgah Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kuripan milik Dinsos-P2KB Kota Pekalongan.
"Kondisi lansia tersebut secara fisik sehat, namun dalam keadaan sedikit linglung dan suka jalan-jalan sendiri. Akhirnya, kami bawa ke RPSBM agar lebih memudahkan monitoring kondisi beliau. Sebab, beliau hidup sebatang kara dan sudah kami cek ke rumahnya memang dalam kondisi banjir setinggi lutut orang dewasa,"ungkapnya.
Disampaikan Agung, dengan bencana banjir ini, tidak dipungkiri kondisi beberapa pengungsi secara psikis beragam. Sebagian ada yang masih memiliki mental kuat menghadapi bencana, sebagian lagi ada yang cukup shock karena rumahnya beserta barang-barang berharganya terendam banjir.
"Ada juga dari mereka yang lansia terbaring sakit. Untuk kondisi anak-anak pengungsi Alhamdulillah mayoritas sehat, walaupun beberapa ada yang mengalami masuk angin, diare, dan batuk, tapi Alhamdulillah mereka sudah ditangani dan mendapatkan pengobatan oleh tenaga medis dari UPT Puskesmas Tirto. Beberapa anak juga harus terpaksa izin tidak masuk sekolah karena akses ke sekolahnya banjir,"pungkasnya. (Dian)
Koordinator TKSK Kecamatan Pekalongan Barat, Agung Syam Nugroho mengungkapkan bahwa, tidak hanya membantu menyalurkan bantuan logistik, TKSK Kecamatan Pekalongan Barat juga memberikan pendampingan psikososial bagi warga yang terdampak banjir. Langkah ini diambil untuk membantu para pengungsi, terutama anak-anak dan lansia, agar dapat mengatasi trauma akibat bencana.
"TKSK merupakan seseorang yang diberikan tugas dan fungsi oleh Dinas Sosial kabupaten/kota untuk membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial di wilayah penugasan. Terkait bencana banjir ini, kami selalu berkoordinasi dengan perangkat kecamatan dan kelurahan untuk memonitoring kondisi warga maupun pengungsi terdampak banjir, manakala warga membutuhkan, kami siap melayani,"ucapnya di sela-sela monitoring kondisi pengungsi banjir di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, TKSK juga terus memantau kondisi warga di pengungsian, terutama mereka yang rumahnya masih belum bisa ditempati. Seperti halnya, pada Hari Jumat, 31 Januari 2025 lalu, ada seorang warga Sidomulyo, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, yang telah berusia 90 tahun atau lanjut usia (lansia) bernama Bapak Sarjiman yang hidup sebatang kara di rumahnya yang terendam banjir. Kemudian, lansia itu ditemukan Bhabinkamtibmas Tirto dan dievakuasi ke posko pengungsian di Aula Kecamatan Pekalongan Barat. Usai sehari di posko pengungsian, karena kondisi dari lansia tidak memungkinkan, maka lansia tersebut dirujuk ke rumah singgah Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kuripan milik Dinsos-P2KB Kota Pekalongan.
"Kondisi lansia tersebut secara fisik sehat, namun dalam keadaan sedikit linglung dan suka jalan-jalan sendiri. Akhirnya, kami bawa ke RPSBM agar lebih memudahkan monitoring kondisi beliau. Sebab, beliau hidup sebatang kara dan sudah kami cek ke rumahnya memang dalam kondisi banjir setinggi lutut orang dewasa,"ungkapnya.
Disampaikan Agung, dengan bencana banjir ini, tidak dipungkiri kondisi beberapa pengungsi secara psikis beragam. Sebagian ada yang masih memiliki mental kuat menghadapi bencana, sebagian lagi ada yang cukup shock karena rumahnya beserta barang-barang berharganya terendam banjir.
"Ada juga dari mereka yang lansia terbaring sakit. Untuk kondisi anak-anak pengungsi Alhamdulillah mayoritas sehat, walaupun beberapa ada yang mengalami masuk angin, diare, dan batuk, tapi Alhamdulillah mereka sudah ditangani dan mendapatkan pengobatan oleh tenaga medis dari UPT Puskesmas Tirto. Beberapa anak juga harus terpaksa izin tidak masuk sekolah karena akses ke sekolahnya banjir,"pungkasnya. (Dian)