Tingkatkan Pendapatan Ekonomi, Pemkot Berikan Pelatihan PPEP

Kota Pekalongan - Guna meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) sera Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) setempat bersinergi dengan Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pelatihan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) bertempat di Balai Kelurahan Degayu, Minggu (17/04/2022).
Kepala Bagian umum dan kepegawaian, Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Haikal menyampaikan bahwa pelatihan PPEP kali ini merupakan inisiasi dari desa atau kelurahan yang kemudian diteruskan ke provinsi Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti dan difasilitasi.
"Pelatihan ini usul dari bawah jadi kegiatan ini ide dari desa atau kelurahan kemudian naik ke kabupaten/kota kemudian diteruskan ke kami provinsi, jadi ini usulan kami memfasilitasi usulan dari bawah," terang Ahmad.
Ia menilai, pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan masyarakat khususnya kaum perempuan. Dengan tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kaum perempuan sehingga dapat menambah pendapatan ekonomi mereka yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai IPG dan IDG.
Ahmad menambahkan, pelatihan PPEP merupakan salah satu wujud kerjasama antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan kabupaten/kota dan kelurahan dan digelar pada 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Lebih lanjut, Ahmad berharap dengan adanya pelatihan ini perempuan di kelurahan Degayu dapat berinovasi dan berkembang sehingga mampu menjadi perempuan yang mandiri.
"Dengan adanya pelatihan PPEP ini diharapkan perempuan-perempuan terutama di Kelurahan Degayu ini dapat menyerap ilmunya dan golnya adalah menambah pendapatan ekonomi untuk perempatan di kelurahan Degayu," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Degayu, Komsijatun menyebutkan pelatihan PPEP diikuti 20 perempuan warga degayu yang berasal dari beberapa kriteria, diantaranya perempuan yang menikah di usia dini, perempuan yang menjadi kepala keluarga, dan perempuan yang pernah mengalami kekerasan.
Komsijatun berharap warganya dapat memperoleh ilmu tambahan sehingga mampu meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan di kelurahan Degayu.
"20 peserta ini dari warga Degayu dengan beberapa kriteria yakni kepala keluarga, perempuan yg menikah di usia dini, kekerasan. Harapannya mereka dapat maju dan ada perkembangan ekonomi di kota pekalongan khususnya di kelurahan Degayu," ungkap Komsijatun.
Ia menjelaskan, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan eco-print yang merupakan usulan dan permintaan dari para peserta.
"Peserta mengikuti pelatihan eco-print yang merupakan permintaan dari peserta dengan menghadirkan narasumber dari lokal sendiri, pemberdayaan perempuan di kota Pekalongan sendiri dan nanti juga ada narsum dari DPRD Provinsi Jateng," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala Bagian umum dan kepegawaian, Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Haikal menyampaikan bahwa pelatihan PPEP kali ini merupakan inisiasi dari desa atau kelurahan yang kemudian diteruskan ke provinsi Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti dan difasilitasi.
"Pelatihan ini usul dari bawah jadi kegiatan ini ide dari desa atau kelurahan kemudian naik ke kabupaten/kota kemudian diteruskan ke kami provinsi, jadi ini usulan kami memfasilitasi usulan dari bawah," terang Ahmad.
Ia menilai, pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan masyarakat khususnya kaum perempuan. Dengan tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kaum perempuan sehingga dapat menambah pendapatan ekonomi mereka yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai IPG dan IDG.
Ahmad menambahkan, pelatihan PPEP merupakan salah satu wujud kerjasama antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan kabupaten/kota dan kelurahan dan digelar pada 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Lebih lanjut, Ahmad berharap dengan adanya pelatihan ini perempuan di kelurahan Degayu dapat berinovasi dan berkembang sehingga mampu menjadi perempuan yang mandiri.
"Dengan adanya pelatihan PPEP ini diharapkan perempuan-perempuan terutama di Kelurahan Degayu ini dapat menyerap ilmunya dan golnya adalah menambah pendapatan ekonomi untuk perempatan di kelurahan Degayu," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Degayu, Komsijatun menyebutkan pelatihan PPEP diikuti 20 perempuan warga degayu yang berasal dari beberapa kriteria, diantaranya perempuan yang menikah di usia dini, perempuan yang menjadi kepala keluarga, dan perempuan yang pernah mengalami kekerasan.
Komsijatun berharap warganya dapat memperoleh ilmu tambahan sehingga mampu meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan di kelurahan Degayu.
"20 peserta ini dari warga Degayu dengan beberapa kriteria yakni kepala keluarga, perempuan yg menikah di usia dini, kekerasan. Harapannya mereka dapat maju dan ada perkembangan ekonomi di kota pekalongan khususnya di kelurahan Degayu," ungkap Komsijatun.
Ia menjelaskan, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan eco-print yang merupakan usulan dan permintaan dari para peserta.
"Peserta mengikuti pelatihan eco-print yang merupakan permintaan dari peserta dengan menghadirkan narasumber dari lokal sendiri, pemberdayaan perempuan di kota Pekalongan sendiri dan nanti juga ada narsum dari DPRD Provinsi Jateng," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)