Tingkatkan Omset, Wawalkot Balgis Ajak Peserta Pelatihan Digital Marketing Optimalkan Platform Online

Kota Pekalongan – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dalam mendorong peningkatan keterampilan masyarakat, khususnya generasi muda, terus diwujudkan melalui berbagai pelatihan kerja. Salah satunya pelatihan digital marketing yang digelar oleh Pemkot Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Inasaba, dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025. Kegiatan pelatihan tersebut mendapat perhatian langsung dari Wakil Wali Kota (Wawalkot) Pekalongan, Hj. Balgis Diab yang hadir memberikan motivasi dan pengarahan kepada para peserta di Kantor LPKS Inasaba, Selasa (08/07/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Balgis Diab menyampaikan apresiasi kepada para peserta pelatihan yang sebagian besar merupakan generasi muda yang ingin mengembangkan diri di bidang pemasaran digital.
Ia menegaskan bahwa, pelatihan digital marketing ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk menciptakan masyarakat Kota Pekalongan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi serta mampu bersaing di era digital.
"Hari ini Saya berkesempatan memberikan pengarahan kepada para peserta pelatihan digital marketing yang diselenggarakan oleh Pemkot Pekalongan melalui Dinperinaker dan LPKS Inasaba. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta yang mayoritas anak muda bisa meningkatkan keterampilannya dalam pemasaran digital. Mereka diajari secara menyeluruh mulai dari dasar hingga praktik pemasaran online," ujar Balgis.
Ia menambahkan bahwa, penguasaan digital marketing menjadi kunci untuk mendorong pelaku UMKM agar mampu naik kelas, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan omzet usaha.
Menurutnya, keberhasilan pelaku usaha dalam memasarkan produk secara digital juga akan berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pekalongan.
"Kita saat ini berada di era serba digital, sehingga tidak ada pilihan lain selain menguasai teknologi digital. Melalui pelatihan ini, Saya berharap para peserta bisa memperoleh keterampilan baru yang tidak hanya berguna untuk usaha mereka sendiri, tetapi juga membuka peluang kerja yang lebih luas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menjelaskan bahwa, program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan DBHCHT Tahun 2025 untuk peningkatan kualitas SDM masyarakat Kota Pekalongan. Dinperinaker bekerja sama dengan 6 LPKS dan 1 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas PCNU Muslimat, dengan total membuka 10 paket pelatihan kerja gratis untuk masyarakat.
"Pelatihan-pelatihan ini diharapkan bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pekalongan. Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga pembinaan berkelanjutan. Untuk pelatihan digital marketing ini, LPKS Inasaba menjadi mitra kami yang aktif mendukung peningkatan kompetensi kerja masyarakat usia produktif," terang Betty.
Pimpinan LPKS Inasaba Kota Pekalongan, Rina Arsyanti, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa, pelatihan digital marketing di lembaganya telah dimulai sejak 18 Juni 2025. Di awal pelatihan, peserta menerima materi mengenai kebijakan ketenagakerjaan dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), dilanjutkan dengan materi teknis tentang digital marketing hingga pelatihan ditutup pada 11 Juli 2025.
"Peserta pelatihan ini ada 20 orang dengan usia minimal 18 tahun dan telah lolos seleksi. Mereka rata-rata sudah memiliki produk usaha dan pengalaman sederhana dalam pemasaran, baik offline maupun online. Materi yang kami berikan meliputi pengenalan platform digital seperti TiktokShop, teknik penjualan online, live streaming, packaging hingga proses pengiriman produk," jelas Rina.
Tak hanya itu, para peserta juga akan mengikuti ujian kompetensi di akhir pelatihan. Jika dinyatakan lulus, mereka akan memperoleh sertifikat yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di sektor terkait maupun mengembangkan usaha mandiri. Selain itu, LPKS Inasaba akan melakukan monitoring secara berkala pasca-pelatihan agar para alumni tetap mendapatkan pendampingan dalam mengembangkan bisnis mereka.
"Kami bahkan mengundang alumni yang sukses untuk berbagi pengalaman sebagai best practice pada pelatihan-pelatihan berikutnya. Kami ingin peserta tidak hanya selesai di pelatihan, tapi benar-benar bisa berkembang dan produktif," imbuh Rina.
Salah satu peserta pelatihan, Sandika Putra (25), mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Ia yang sebelumnya sudah memiliki usaha sepatu dengan pemasaran melalui Facebook, merasa pelatihan ini membuka wawasan baru baginya terutama dalam memanfaatkan platform seperti TiktokShop.
"Ini pengalaman pertama Saya ikut pelatihan digital marketing. Alhamdulillah, Saya bisa belajar lebih banyak bagaimana memasarkan produk secara online yang efektif. Saya berharap bisa memperluas pasar produk sepatu Saya ke platform lain dan tentunya meningkatkan omzet," tukasnya. (Tim Liputan Kominfo/Dian).