Tingkatkan Minat Baca, Seribu Pelajar Antusias Ikuti Gerakan 15 Menit Membaca

Seribu pelajar antusias mengikuti gerakan 15 menit membaca bersama Bunda Literasi  kota Pekalongan, Inggit Soraya di gelaran festival literasi pada Kamis (21/9/2023) di lapangan Mataram. Gerakan ayo membaca ini diikuti pelajar SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi serta guru pendidik, pengelola Perpustakaan Masyarakat (Perpusmas) juga pegiat literasi di kota Pekalongan, mereka membaca buku bacaan yang diminati. 

Nathanie Lauren Koswadi, siswi kelas IX SMP PIUS Kota Pekalongan mengaku senang bisa mengikuti gerakan ayo membaca bersama pelajar kota Pekalongan lainnya. Memiliki hobi membaca sejak kecil, sebagai pelajar ia menilai kebiasaan ini sangat penting sebab dengan membaca dapat meningkatkan value kemampuan diri, wawasan dan pengetahuan yang bisa bermanfaat untuk masa depannya, “Menurut saya dalam sehari memang harus disediakan waktu untuk membaca terutama membaca buku fisik, mungkin awalnya membaca bisa untuk mengisi waktu luang aja, tetapi kalau sering dilakukan nantinya bisa menjadi suatu kebiasaan yang sayang banget kita tinggalkan,” katanya.

Sementara itu, guru SMP PIUS Kota Pekalongan, Paulina Sri Haryanti menyampaikan apresiasi gerakan serentak membaca 15 menit ini, baginya saat ini kebiasaan membaca generasi milenial masih kurang, sehingga ia berharap usai gerakan ayo membaca ini bisa menumbuhkan kecintaan pelajar untuk kembali membaca buku, tidak hanya buku ajar namun jenis buku lain yang digemari, “Sekolah kami secara rutin juga sudah menggalakan 15 menit membaca, di hari rabu kita isi dengan literasi keimanan, kamis kita berikan kegiatan untuk meningkatkan literasi dan numerasi dan hari jumat, harapannya semoga siswa terbiasa membaca, menambah pengetahuan, dengan terbiasa membaca juga diharapkan bisa menyaring berita-berita terkini dengan baik,” tuturnya.

Lebih lanjut, Inggit Soraya menyatakan dewasa ini, kehadiran digitalisasi mengubah kebiasaan pelajar, dalam keseharian mereka lebih dekat dengan gadget daripada buku. Meskipun literasi bisa dilakukan dengan menggunakan gadget, namun Inggit ingin generasi muda masih mempunyai ketertarikan untuk membaca buku fisik, “Hari ini kita mengajak 1000 pelajar, pengelola perpusmas dan pengiat literasi membaca 15 menit, disini saya motivasi para pelajar untuk senang membaca buku, kami melihat jumlah buku yang diterbitkan semakin berkurang, disini saya dan Bunda PAUD kecamatan-kelurahan berupaya membantu Pemerintah kembali menggelorakan semangat untuk lebih mencintai budaya membaca,” tandasnya.

Sebagai Bunda Literasi, ia ingin membaca tidak hanya digemari generasi muda namun juga seluruh kategori usia lainnya, “Membaca buku ini rupanya dapat mengurangi kepikunan, jadi saya berharap tidak hanya anak tetapi semua golongan, sampai lansia bisa terus suka membaca,” sambung Inggit.

Ia menambahkan hingga saat ini indeks literasi Kota Pekalongan berada di peringkat 13 di provinsi Jawa Tengah, target kedepan Inggit ingin menjadi lebih baik dan meningkat dari tahun ke tahun, yang terpenting kegiatan literasi terus berjalan dan berdampak pada peningkatan-peningkatan ke arah positif,” pungkasnya.