Tingkatkan Jogo Tonggo, Masa Larangan Mudik Nol Covid-19

Kota Pekalongan - Jogo tonggo memiliki peranan penting dalam mengawasi potensi pemudik saat masa larangan mudik 6-17 Mei 2021. Kendati demikian di Kelurahan Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur total ada 41 pemudik, jumlah ini terbanyak di antara kelurahan se-Kota Pekalongan. Namun jumlah ini terdata nol Covid-19.

Hal ini diungkapkan Lurah Kalibaros, Saptadi saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (18/5/2021). "Meskipun telah ada larangan mudik, banyak warga kami yang pulang dari mondok. Ada yang dari Tegal dan Kendal, banyak yang dari lokal. Kalau mudik dari Jakarta jumlahnya sedikit, dan dari luar negeri (Arab Saudi) ada satu orang," papar Saptadi.

Saptadi mengaku menekankan peran jogo tonggo di tingkat RT dan RW melalui tarawih keliling ke 21 tempat ibadah selama Ramadan (16 mushola dan 5 masjid). Ini ia lakukan bersama Kasi Trantib, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. "Usai tarawih kami imbau warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, para RT dan RW juga kami minta rajin berkomunikasi untuk melaporkan pemudik. Termasuk sampai hari ini waktu arus balik juga dikomunikasikan," terang Saptadi.

Saptadi bersyukur tak ada kasus Covid-19 lagi di Kelurahan Kalibaros, terakhir ada kasus yakni warganya pergi ke Purwokerto. Usai dari Purwokerto ia hendak menengok anaknya yang melahirkan, sebelumnya ia diswab dan ternyata ia posotif Covid-19. "Karena warga kami tersebut tanpa gejala, akhirnya isolasi mandiri. Warga tersebut sudah negatif Covid-19," kata Saptadi.

Kaitannya dengan pemudik, pihak kelurahan meminta surat bebas Covid-19 dan diminta untuk isolasi mandiri / tidak berkeliaran.

Saptadi berkomitmen untuk terus mengedukasi warganya dalam hal penerapan protokol kesehatan. "Jika pergi ke pasar tolong kenakan masker, ketika pulang dari manapun untuk cuci tangan terlebih dulu," pungkas Saptadi.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)