Tiga Kiat, Ajak Masyarakat Gemar Menulis

Kota Pekalongan - Beragam cara dapat dilakukan untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa atau ngabuburit, salah satunya yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan. Dalam menyemarakan Hari Buku Sedunia yang jatuh pada 23 April lalu, Dinarpus menggelar Ngabuburit Literasi Bedah Buku “Modus Cinta Landung dan Sari”.

“Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia 2021, antara lain kegiatannya adalah bedah buku. Kebetulan buku yang dibedah merupakan salah satu karya dari tokoh Kota Pekalongan yakni M Sufi Akbar yang kebetulan juga merupakan anggota DPRD Kota Pekalongan,”ungkap plt Kepala Dinarpus setempat, Erli Nufiati SE di Perpusmas Mawar Jalan Jlamprang, Klego, Pekalongan belum lama ini.

Ia menambahkan, dalam meningkatkan minat baca dan gemar menulis para pecinta literasi buku, pihaknya juga memfasilitasi penerbitan hingga bedah karya, sepanjang karya yang dihasilkan memang layak untuk diterbitkan. Menurutnya, tidak hanya karya para penulis nasional namun juga penulis lokal berpengaruh terhadap perkembangan sastra tanah air.

“Kami memberikan kesempatan kepada para penulis Kota Pekalongan yang memang terkendala anggaran untuk menerbitkan dan bedah buku. Hal ini semata-mata kami lakukan untuk menumbuhkan budaya literasi di masyarakat. Harapannya, dapat mendorong penulis-penulis milenial baru di Kota Pekalongan agar karya yang dihasilkan dapat lebih dikenal,”tutur Erli.

Sementara itu, selaku narasumber, Mochammad Sufi Akbar menuturkan bahwa ia sudah mulai menekuni hobi menulisnya sejak tahun 2011. Hal tersebut dimulai dari kecintaanya terhadap puisi. 

Ia juga membeberkan sejumlah kiat-kiat bagi pemula ataupun generasi milenial untuk menekuni hobi menulis, yakni pertama, semangat pantang menyerah, semangat untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan. Lalu budaya menulis selaras dengan perkembangan digital. 

“Yang utama yakni semangat yang harus dijaga. Konten yang bisa dijadikan bahan tulisan bisa berasal dari pengalaman maupun kehidupan sekitar, kemudian ditumpahkan dalam bentuk tulisan dan bisa berguna bagi orang lain. Generasi saat ini bisa memanfaatkan blog, wattpad, dan sebagainya,”bebernya

Selain itu, isi atau konten yang akan ditulis menarik dan dilakukan secara kontinu atau terus menerus. Menurutnya, menulis salah satu sedekah ilmu yang tidak terputus amalnya, jika karya yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Menulis harus dilakukan secara konsisten, kalau sehari bisa menulis sebanyak 10 paragraf ditekuni hingga menjadi satu halaman bahkan berpuluh-puluh halaman. Lakukan secara terus menerus. Semua orang sejatinya bisa menulis, apalagi saat ini perkembangan teknologi pesat kita lebih dimudahkan dalam menulis,”katanya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)