Terapkan Pilah Sampah, Onty Cake Ajak Pelaku Usaha Turut Peduli Lingkungan

Di tengah tantangan pengelolaan sampah di Kota Pekalongan, onty cake menjadi salah satu usaha kuliner yang telah aktif menerapkan sistem pemilahan sampah sejak awal berdiri.
Trias Wahyu Aditya, pemilik onty cake saat ditemui di outlet miliknya, Kamis (27/3/2025) mengatakan sampah organik seperti kulit telur, kulit pisang, dan sisa roti dikumpulkan dalam 2 buah blong yang sudah ia buat dengan diameter 1 meter, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kemasan botol dikelola melalui bank sampah.
"Setiap hari, kami menghasilkan sekitar empat ember sampah organik dan satu plastik sampah anorganik. Karena itu, sejak awal kami sudah menyiapkan sistem pemilahan sendiri," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa masalah sampah adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah. Meskipun pemerintah memiliki regulasi terkait pengelolaan sampah, setiap individu juga harus bertanggung jawab atas limbah yang mereka hasilkan.
Sebagai langkah lanjutan, pihaknya berencana mengurangi penggunaan tisu guna mengurangi limbah anorganik yang dihasilkan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Pekalongan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Trias Wahyu Aditya, pemilik onty cake saat ditemui di outlet miliknya, Kamis (27/3/2025) mengatakan sampah organik seperti kulit telur, kulit pisang, dan sisa roti dikumpulkan dalam 2 buah blong yang sudah ia buat dengan diameter 1 meter, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kemasan botol dikelola melalui bank sampah.
"Setiap hari, kami menghasilkan sekitar empat ember sampah organik dan satu plastik sampah anorganik. Karena itu, sejak awal kami sudah menyiapkan sistem pemilahan sendiri," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa masalah sampah adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah. Meskipun pemerintah memiliki regulasi terkait pengelolaan sampah, setiap individu juga harus bertanggung jawab atas limbah yang mereka hasilkan.
Sebagai langkah lanjutan, pihaknya berencana mengurangi penggunaan tisu guna mengurangi limbah anorganik yang dihasilkan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di Kota Pekalongan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)