Tekan TPT, Pelatihan Kerja Terus Dilanjutkan

Pada awal tahun 2020, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) setempat terus berupaya menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Pekalongan, salah satunya melalui pelatihan berbasis kompetensi secara gratis yang diperuntukkan untuk masyarakat Kota Pekalongan yang belum bekerja. Demikian disampaikan Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Slamet Haryadi, SH,MHum usai menghadiri pembukaan pelatihan berbasis kompetensi Angkatan 1 menggunakan dana APBN Tahun 2020 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, bertempat di Aula UPTD BLK Dinperinaker Kota Pekalongan, Jumat (7/2/2020).
Slamet mengungkapkan bahwa pelatihan yang rutin digelar sebanyak enam angkatan dalam setahun ini dinilai membawa dampak positif untuk mengurangi jumlah pengangguran di Kota Pekalongan dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan.
“Selama pelatihan dari tahun-tahun sebelumnya Alhamdulillah sangat membawa dampak positif bagi Kota Pekalongan dimana kegiatan ini terbukti mampu mengurangi jumlah pengangguran di Kota Pekalongan. Alhamdulillah, TPT Kota Pekalongan tahun 2019 lalu turun menjadi 5,77 persen yang semula 6,13 di tahun 2018 silam. Mudah-mudahan di tahun 2020 hingga akhir RPJMD Tahun 2021 nanti bisa terus turun secara signifikan hingga 4 persen dari target yang telah ditetapkan. Setiap tahun kami membuka pelatihan hampir 1000 orang dalam 55 paket keterampilan untuk siap kami bekali dalam memasuki dunia kerja maupun dunia usaha,” terang Slamet.
Disampaikan Slamet, pada awal tahun 2020 ini, pelatihan angkatan pertama ini dibuka 8 paket keterampilan diantaranya menjahit, tata boga, las, teknisi HP dan sebagainya. Dalam setiap paket pelatihan diisi oleh kapasitas 16 orang. Peserta pelatihan akan mendapatkan pembekalan soft skill dan hard skill sesuai kompetensi bidang yang mereka pilih, disediakan instruktur berkompeten, mereka juga mendapatkan fasilitas ATK, materi pembelajaran, konsumsi, pakaian kerja, dan uang transport.
“Di angkatan pertama ini diikuti sebanyak 128 orang yang terbagi dalam 8 paket keterampilan dengan durasi pelatihan selama kurang lebih 1 bulan dan bekerjasama dengan beberapa Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) di Kota Pekalongan. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, ketika mereka selesai pelatihan ini, mereka bisa langsung terserap di dunia kerja, berwirausaha sehingga membuka lapangan pekerjaan sendiri,” jelas Slamet.
Sementara itu, mewakili Walikota Pekalongan, Soesilo, SH selaku Asisten Pemerintahan Setda Kota Pekalongan yang hadir membuka kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan bahwa tersedianya SDM yang kompeten merupakan salah satu target pembangunan saat ini. Upaya terwujud dapat diwujudkan antara lain melalui pelatihan kerja yang bermanfaat untuk mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu.
“Agar tujuan pelatihan kerja dapat tercapai secara efisien dan efektif, maka pelatihan harus dilakukan secara komprehensif mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi, sehingga peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dapat ditingkatkan,” tutur Soesilo.
Menurut Soesilo, dengan adanya pelatihan berbasis kompetensi ini diharapkan nantinya setiap peserta pelatihan benar-benar kompeten di bidangnya.
“Mereka mampu bekerja di dunia usaha atau wirausaha mandiri, bahkan bisa membuka peluang-peluang pekerjaan, serta meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga bisa meningkatkan daya saing tenaga kerja di Kota Pekalongan,” pungkas Soesilo.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Slamet mengungkapkan bahwa pelatihan yang rutin digelar sebanyak enam angkatan dalam setahun ini dinilai membawa dampak positif untuk mengurangi jumlah pengangguran di Kota Pekalongan dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan.
“Selama pelatihan dari tahun-tahun sebelumnya Alhamdulillah sangat membawa dampak positif bagi Kota Pekalongan dimana kegiatan ini terbukti mampu mengurangi jumlah pengangguran di Kota Pekalongan. Alhamdulillah, TPT Kota Pekalongan tahun 2019 lalu turun menjadi 5,77 persen yang semula 6,13 di tahun 2018 silam. Mudah-mudahan di tahun 2020 hingga akhir RPJMD Tahun 2021 nanti bisa terus turun secara signifikan hingga 4 persen dari target yang telah ditetapkan. Setiap tahun kami membuka pelatihan hampir 1000 orang dalam 55 paket keterampilan untuk siap kami bekali dalam memasuki dunia kerja maupun dunia usaha,” terang Slamet.
Disampaikan Slamet, pada awal tahun 2020 ini, pelatihan angkatan pertama ini dibuka 8 paket keterampilan diantaranya menjahit, tata boga, las, teknisi HP dan sebagainya. Dalam setiap paket pelatihan diisi oleh kapasitas 16 orang. Peserta pelatihan akan mendapatkan pembekalan soft skill dan hard skill sesuai kompetensi bidang yang mereka pilih, disediakan instruktur berkompeten, mereka juga mendapatkan fasilitas ATK, materi pembelajaran, konsumsi, pakaian kerja, dan uang transport.
“Di angkatan pertama ini diikuti sebanyak 128 orang yang terbagi dalam 8 paket keterampilan dengan durasi pelatihan selama kurang lebih 1 bulan dan bekerjasama dengan beberapa Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) di Kota Pekalongan. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, ketika mereka selesai pelatihan ini, mereka bisa langsung terserap di dunia kerja, berwirausaha sehingga membuka lapangan pekerjaan sendiri,” jelas Slamet.
Sementara itu, mewakili Walikota Pekalongan, Soesilo, SH selaku Asisten Pemerintahan Setda Kota Pekalongan yang hadir membuka kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan bahwa tersedianya SDM yang kompeten merupakan salah satu target pembangunan saat ini. Upaya terwujud dapat diwujudkan antara lain melalui pelatihan kerja yang bermanfaat untuk mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu.
“Agar tujuan pelatihan kerja dapat tercapai secara efisien dan efektif, maka pelatihan harus dilakukan secara komprehensif mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi, sehingga peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dapat ditingkatkan,” tutur Soesilo.
Menurut Soesilo, dengan adanya pelatihan berbasis kompetensi ini diharapkan nantinya setiap peserta pelatihan benar-benar kompeten di bidangnya.
“Mereka mampu bekerja di dunia usaha atau wirausaha mandiri, bahkan bisa membuka peluang-peluang pekerjaan, serta meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga bisa meningkatkan daya saing tenaga kerja di Kota Pekalongan,” pungkas Soesilo.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)