Tekan Covid,Satgas Jogo Tonggo Diintensifkan Kembali Awasi Pemudik

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan mengintensifkan Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo Kelurahan untuk mendata pemudik yang bisa masuk ke wilayah Kota Pekalongan. Satgas Jogo Tonggo di masing-masing kelurahan yang sejak tahun 2020 silam telah ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut terus dikuatkan peran untuk membantu pemerintah dalam hal pengawasan dan pemantauan para warga yang nekat mudik dan pemudik yang telah sampai di kampung halamannya di masing-masing kelurahan tempat tinggalnya. Hal ini dilakukan dalam upaya membangkitkan gerakan masyarakat untuk peningkatan langkah pencegahan dan memutus mata rantai wabah Covid-19 di Kota Pekalongan.

Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE mengungkapkan bahwa saat ini telah memasuki masa pengetatan larangan mudik mulai 6 Mei-24 Mei mendatang, sehingga Pemerintah Kota Pekalongan akan lebih menggiatkan kembali peran Satgas Jogo Tonggo di setiap kelurahan yang ada untuk memberikan arahan-arahan terkait peran sertanya dalam hal pengawasan dan pemantauan para pemudik yang sudah sampai di lingkungan tempat tinggalnya agar tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. 

Seperti diketahui, pelaksanaan program Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah ini dilakukan dalam penanganan Covid-19 di Jawa Tengah. Terutama dalam hal penanganan kasus terkonfirmasi positif tanpa gejala maupun gejala ringan yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tak hanya satgas, pelibatan penanganan Covid-19 juga harus melibatkan komponen lain seperti Lurah, RT, RW, Babinsa, Kamtibmas, dan masyarakat itu sediri.

“Supaya peran dari tingkat kecamatan,kelurahan,RT,RW, Babinsa, Babinkamtibmas semuanya harus berjalan bersama, jangan sampai pemudik yang lolos dari pos penyekatan yang telah disiapkan jajaran Polri dan Dishub setempat ini yang ada 3 titik lokasi bisa dengan leluasa tidak terpantau. Sehingga kami tekankan, peran Satgas Jogo Tonggo ini sangat penting untuk ikut menginformasikan, melacak, dan menjaga lingkungan masing-masing agar tidak ada penularan Covid-19 secara masif, dan jika adapun bisa dibantu bukan dijauhi,” terang Aaf.

Menurut Aaf, dalam pelaksanaan program Jogo Tonggo, masyarakat diminta untuk tetap memantau perkembangan Covid-19 di wilayahnya masing-masing melalui aplikasi yang dapat diakses melalu internet. Lebih lanjut, Aaf juga menekankan para Satgas Jogo Tonggo ini bisa terus mengingatkan warga di lingkungannya untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat melalui 5 M yakni rajin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas sebagai langkah ikhtiar menekan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan.

“Dalam aplikasi Jogo Tonggo bisa diakses seputar informasi-informasi perkembangan Covid-19 secara lengkap, 4 bidang pendataan yang harus dipenuhi, diantaranya Bidang Sosial Keamanan, Kesehatan, Ekonomi dan Hiburan, dan lain sebagainya. Kami juga meminta masyarakat dengan kesadaran dirinya menjalankan protokol kesehatan secara ketat melalui 5 M yaitu  rajin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Jika semuanya sudah sadar dan patuh,hal ini bisa meringankan kerja pemerintah,Satgas Covid-19, Satgas Jogo Tonggo itu sendiri dan penularan Covid-19 dapat terus ditekan,”pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)