Tekan AKI, AKB,Stunting, Dinkes Perkuat Jejaring Skrining Layak Hamil

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat menggenjot penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting, keterlibatan masyarakat dan sektor terkait terus diupayakan untuk melakukan deteksi dini pencegahan terjadinya 3 isu tersebut. Hal ini disampaikan kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto dalam kegiatan penguatan dan evaluasi jejaring layak hamil, ANC dan stunting, berlangsung di hotel Howard Johnson, Senin (30/10/2023).

“AKI, AKB, stunting mampu dicegah dengan melakukan deteksi dini yang mana dapat diusahakan oleh semua stakeholder mulai dari organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan dan organisasi keagamaan. Kami juga melibatkan kementerian agama, kaitannya dengan edukasi kesehatan kita juga dibantu oleh organisasi profesi kesehatan, di tingkat grassroot kita gandeng semuanya, ” katanya.

Dikatakan Budi, pihaknya juga mengoptimalkan dan memperkuat pelayanan kesehatan di tingkat fasilitas kesehatan (Fasyankes) yakni puskesmas dan rumah sakit. Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat khususnya pasangan usia subur untuk sigap kapan siap hamil, menjaga kesehatan selama hamil, merawat bayinya selama 2 tahun agar tidak stunting.

“Selain memantau kondisi secara mandiri, kader kesehatan sangat siap, masyarakat bisa konsultasi dengan tim kesehatan, karena kader sudah dibekali. Untuk AKI 4 hingga saat ini ada 4 kasus, AKB sekitar 50, stunting 23,1 persen, harapannya bisa turun signifikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bunda Germas Kota Pekalongan sekaligus Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. Menurutnya, permasalahan yang tidak hanya di kota Pekalongan tetapi di Indonesia masih perlu dan wajib mendapatkan kepedulian dan perhatian dari stakeholder mulai kader organisasi kemasyarakatan, tenaga kesehatan, OPD seperti Dinsos, Dindik, Dinperpa, DPMPPA dan lainnya.

“Kami mengajak semuanya fokus pelanggan masalah ini, karena untuk AKI,AKB,stunting di kota pekalongan masih cukup tinggi, harapannya dengan adanya penguatan bisa mengevaluasi bersama dan kita bisa terus bergerak bagaimana mengatasi permasalahan ini, pertama mulai dari pasangan usia subur atau sebelum masa kehamilan lebih baik karena untuk pencegahan, lalu setelah hamil harus kita pantau secara berkala,” pungkasnya.