Tekan AKI AKB, Peran Kader Nginceng Wong Meteng Dioptimalkan

Kota Pekalongan – Sebagai upaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Pekalongan, sebanyak 56 orang kader Nginceng Wong Meteng dibentuk. Perlu diketahui, di tahun 2019 kasus AKI AKB kota Pekalongan sebanyak enam kasus, namun meningkat menjadi sembilan kasus di tahun 2020.

Sehingga diperlukan langkah-langkah strategis di awal tahun 2021 untuk menekan angka AKI AKB Kota Pekalongan, salah satunya melalui program Nginceng Wong Meteng yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Ismanto SGz saat ditemui dilokasi, Senin (15/3/2021).

“Program ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dan peran kader agar lebih optimal, utamanya dalam melakukan pemantauan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir,” ungkap Ismanto.

Lebih lanjut, Ismanto mengatakan, pengoptimalan kader Nginceng Wong Meteng melalui empat fase antara lain fase pertama yakni fase sebelum hamil. Dimana pada fase ini dilakukan pendataan bagi ibu oleh kader, baik kondisi kesehatan hingga usia subur yang dianjurkan yakni 20-35 tahun. Fase kedua yaitu fase saat hamil. Para kader berperan melakukan pendampingan sejak mulai hamil hingga perkiraan melahirkan. 

Kebanyakan kasus yang terjadi pada kematian ibu dan anak adalah pada saat ibu mengalami masa nifas. Menurutnya, kesehatan pada masa nifas (pasca melahirkan) sangat rentan sekali. Sebab kondisi ibu gampang sekali berubah, sehingga pendampingan, pembinaan, dan penyuluhan sangat penting dilakukan.

“Selanjutnya fase melahirkan, dan terakhir pasca melahirkan. Pada fase ini harus betul-betul siap, baik istri maupun suami. Suami harus siaga (siap antar jaga). Selain itu, perlu memperhatikan 4T yakni tidak terlalu muda, tidak terlalu banyak anak, tidak terlalu sering, dan tidak terlalu tua,” terangnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya SSn usai membuka kegiatan pertemuan kader Nginceng Wong Meteng berlangsung di Aula PKK Kota Pekalongan. Pihaknya menegaskan, agar para kader lebih memperhatikan kesehatan ibu dan bayi. Termasuk memberikan pembinaan, himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui pertemuan rutin maupun memanfaatkan media sosial.

“Melalui orientasi pembinaan para kader ini, harapan kami angka AKI AKB dapat ditekan. Selain itu, dapat terwujud 'ibu selamat, bayi lahir sehat' ,” pungkasnya.

 (Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)