Tanggulangi Limpasan Kali Bremi, DPUPR Tinggikan Talud

Kota Pekalongan - Kondisi eksisting tanggul lama kali Bremi yang terlalu rendah menyebabkan air limpas ke permukiman di beberapa titik. Untuk menanggulangi tersebut Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan pekerjaan peninggian tanggul/talud di kali Bremi. 

Teknik Pengairan Muda DPUPR Kota Pekalongan, Donny Agung Prihanto AMd saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (26/9/2022) menyampaikan bahwa beberapa titik yang limpas sebelumnya ditanggulangi dengan karung tanah, pekerjaan peninggian talud sungai Bremi yang tengah dikerjakan ini menggunakan pahat batu. "Paket pekerjaan peningkatan talud ini senilai Rp380 juta ini dilakukan usai tender tanda tangan kontrak pada 5 Juli lalu dan diperkirakan selesai 1 November," terang Donny.

Dijelaskan Donny, saat ini masih dalam tahap pelaksanaan, progres fisik kurang lebih 70% sehingga saat jatuh tempo nanti pekerjaan sudah selesai. "Untuk tahun 2022 karena keterbatasan anggaran peninggian talud ini dilaksanakan di dari Jembatan Angkatan 66 sampai Jembatan Teuku Umar sisi kiri ditinggikan dengan anggaran Rp380 juta. Namun di samping tender yang ini ada dua paket pengadaan langsung di kali Bremi yakni talud di Kelurahan Pasurkratonkramad dan Pringrejo," jelas Donny.

Disebutkan Donny untuk pekerjaan peninggian talud Kali Bremi senilai Rp380 juta ini satu meter dari eksisting lama sepanjang 211 meter sisi kanan dan 209 meter sisi kiri. "Untuk anggaran perubahan akan diusulkan untuk kali Bremi Pabean dan sisi Barat. Selain itu pada anggran perubahan akan mengusulkan juga untuk kali Meduri sisi Timur di Tirto," beber Donny.

Pada anggaran penetapan ada pekerjaan 3 di kali Bremi dan 1 di kali Meduri, dan pada anggaran perubahan diusulkan 2 di Kali Bremi dan 1 di kali Meduri. "Jadi untuk kali Meduri paket yang tengah dikerjakan yanknu talud randujajar, 6 September kemarin kontraknya baru ditandatangani," kata Donny.

Donny menyampaikan permintaan maaf k3pada masyarakat sekitar kali Bremi yang merasa terganggu aktivitasnya disebabkan oleh droping material dan aktivitas pengerjaan peninggian talud. "Mohon maaf atas terganggunya aktivitas warga, namun ini semua untuk kepentingan bersama agar air tak lagi limpas ke permukiman," pungkas Donny.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)