Tanggap Cegah Lonjakan Kasus, Kota Pekalongan Lakukan Penyemprotan Disinfektan Massal

Kota Pekalongan - Tim Gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekalongan melaksanakan penyemprotan disinfektan massal di sejumlah ruang publik, kantor-kantor, rumah warga yang terpapar Covid-19,dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19. Hal ini untuk menangkal dan meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.

Sebelum pelaksanaan penyemprotan disinfektan massal digelar, tim gabungan yang terdiri dari instansi terkait diantaranya personil Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, Kodim 0710/Pekalongan, Polres Pekalongan Kota serta relawan mengikuti apel bersama dalam rangka antisipasi kenaikan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan yang dipimpin langsung oleh Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan,Hj Sri Ruminingsih,SE,MSi, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP M Irwan Susanto,SH,SIK,MH, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan,Dr Slamet Budiyanto,SKM,MKes dan sejumlah pimpinan Forkopimda lainnya, bertempat di Lapangan Mataram Kota Pekalongan,Kamis siang(10/6/2021).

Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE mengungkapkan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan massal ini dilakukan sebagai langkah ikhtiar bersama sekaligus menindaklanjuti instruksi dari Kepala BNPB RI, Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur saat melakukan kunjungan ke Kota Pekalongan belum lama ini. Menurut Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan, meskipun Kota Pekalongan saat ini masih menjadi salah satu daerah yang paling rendah kasus penularan Covid-19 di Jawa Tengah,namun hal tersebut jangan menjadikan masyarakat untuk abai terhadap protokol kesehatan secara ketat.

“Terhitung dari kunjungan panglima TNI dan Kapolri sampai hari ini, ada peningkatan kasus Covid-19 walaupun beberapa ada yang sembuh, namun lonjakan kasus ini menandakan bahwa kita tetap harus waspada terhadap penularan virus Covid-19. Mengingat, saat ini masih banyak warga yang belum menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan sudah mulai lengah. Salah satu bentuk ikhtiar Kota Pekalongan untuk menekan lonjakan kasus melalui penyemprotan disinfektan secara massal, mudah-mudahan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan ini semakin minim (berkurang),” tegas Aaf.

Aaf menyebutkan, di Kota Pekalongan sendiri, pasca lebaran kemarin, telah terjadi beberapa lonjakan kasus covid yang ditimbulkan dari beberapa kluster, mulai dari kluster wisata religi (ziarah), kluster sekolah (SMAN 4 Pekalongan), kluster perkantoran, dan dimungkinkan terdapat kluster-kluster lainnya. Boleh jadi, meningkatnya kasus itu ada kaitannya dengan mudik lebaran kemarin. Tapi jelas itu bukan satu-satunya faktor, banyak juga fakta-fakta lain yang mempengaruhi hingga kasus Covid ini kembali melonjak, salah satunya adalah tidak disiplinnya warga dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Perkembangan kasus setiap harinya masih fluktuatif, ada yang sembuh dan ada yang positif baru meskipun yang bersangkutan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sekarang ada sekitar 116 kasus terkonfirmasi positif, mudah-mudahan sudah ada yang sembuh juga. Update hari ini belum keluar dan semoga bisa semakin bertambah yang sembuh. Alhamdulillah sejauh ini masih kondusif di Kota Pekalongan. Kami berpesan kepada warga, bukan berarti mereka abai atau pun melonggarkan protokol kesehatan,” ungkap Aaf.

Disampaikan Aaf, Pemerintah Kota Pekalongan juga tengah memilah-milah untuk kegiatan-kegiatan masyarakat dengan pembatasan dan protokol kesehatan secara ketat. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di Kota Pekalongan dengan didukung jajaran TNI/ Polri, yang terus intens melakukan berbagai upaya pencegahan Covid-19.

“Terutama kemarin ada info kunjungan ziaroh dari Jawa Timur, kami juga melakukan penyekatan dan swab test kepada mereka, dan Alhamdulillah masih kondusif dan tidak ada yang lolos. Sementara kaitannya dengan penularan klaster di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan sudah selesai, karena berdasarkan tracking tim Satgas di lapangan, sudah ada beberapa yang sembuh, dan tracking terhadap anggota keluarga dan tetangga semuanya sudah negatif, dan ini bukan dari klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Jadi,semua murid-murid aman dan semoga tidak mengganggu persiapan Kota Pekalongan untuk membuka PTM di tahun ajaran baru mendatang,” pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)