Tangani Stunting, Dinkes Gaungkan Pentingnya Pemberian Vitamin dan Protein Hewani Bagi Balita

Peringati hari gizi nasional ke-63 yang jatuh pada 25 Januari 2023 sesuai dengan tema yang diusung yakni protein hewani cegah stunting, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan sejumlah upaya dalam mendukung pencegahan dan penurunan stunting bagi bayi dan balita.

Kepala Dinas Kesehatan melalui pemegang program gizi, Rina Prasetyowati menjelaskan beberapa upaya yang sudah dan akan dilakukan pada bulan februari mendatang. Di bulan Januari pihaknya telah memberikan penyuluhan pada pasien stunting dan gizi buruk melalui kegiatan rumah singgah gizi, “Kita saat ini lebih menekan protein hewani untuk mengatasi masalah gizi yang ada di kota Pekalongan baik itu stunting atau gizi buruk,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mulai memberikan vitamin A dengan jumlah sasaran bayi 17ribuan dan bayi 2500 dan penimbangan serentak, nantinya datanya akan diambil sebagai acuan data bayi stunting, gizi buruk, balita normal, maupun lainnya, “Selama bulan februari pemberian vit A dan penimbangan serentak, untuk balita yang tidak bisa hadir ke posyandu, kader kita akan melakukan sweeping,” kata Rina.

Kemudian, disampaikan Rina pada 10 Februari 2023, rencananya Dinas Kesehatan akan mengadakan satu kegiatan berupa ajakan konsumsi protein hewani kepada masyarakat yang difokuskan pada posyandu wilayah rusunawa Kelurahan Panjang Wetan guna mengedukasi dan mempromosikan masyarakat akan pentingnya protein hewani lewat kader posyandu juga, “Kami akan memberikan pelayanan konseling kepada ibu balita juga memberikan penyuluhan kemudian kita juga memberikan contoh PMT berupa makanan yang gizi seimbang terutama dengan memberikan protein hewani kepada balita, sebelumnya akan kita awali dengan kegiatan senam bersama warga rusunawa dan sekitarnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan berdasarkan survei status gizi Indonesia, sebelumnya tahun 2022 persentase stunting 20.6 persen, untuk tahun 2023 meningkat 2.5 persen menjadi 23.1 persen, sedangkan untuk kasus gizi buruk tahun 2022 ada 25 balita, “Tentunya ini tugas berat dan tidak hanya Dinas Kesehatan tetapi penanganan bersama dari semua instansi, kita berupaya lebih bisa intervensi untuk mengatasi permasalahan gizi yang ada di Kota Pekalongan, khususnya pada balita kita,” tambahnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)