Tak Hanya Suguhkan Tayangan Apik, Batik TV Andil Sebagai Fasilitator Pemkot dan Masyarakat

Sebagai Lembaga Pelayan Publik Lokal (LPPL) dengan tagline Amanah, Jejaring, Independen, Berbudaya (AJIB), Batik TV Kota Pekalongan memiliki tanggung jawab menyebarluaskan informasi terkait pelayan publik yang diberikan pemerintah kota setempat serta memberitakan potensi yang ada di masyarakat melalui tayangan visual.

Direktur operasional LPPL Batik TV, M. Alan Qoshdana mengungkapkan bahwa kontribusinya didasari dengan support anggaran pemerintah kota (Pemkot) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Pekalongan yang dikonversikan ke layanan keterbukaan publik kepada masyarakat.

“Komitmen kami program pemerintah kota atau potensi yang ada di masyarakat, baik itu potensi budaya, wisata, ekonomi dan lain bisa semakin diketahui oleh masyarakat kota Pekalongan maupun masyarakat Indonesia, karena kaitannya frekuensi kami juga di luar kota Pekalongan, apalagi jika ngomong platform lainnya kita memberitakan kota Pekalongan ke dunia seluas-luasnya.” terangnya saat dikonfirmasi langsung melalui telepon kemarin. 

Bentuk sinergi dengan pemerintah daerah setempat khususnya dalam menanggapi aduan masyarakat, Batik TV melengkapi hal tersebut melalui pemberitaan lewat metode cover both side yakni pengangkatan sebuah berita dengan 2 sudut pandang yang berbeda. Andil Batik TV sebagai penampung sekaligus fasilitator pengaduan tersebut untuk diteruskan kepada pihak yang berwenang sehingga mempercepat penyelesaian masalah.

“Kaitannya dengan pemerintah kota Pekalongan kami memiliki beberapa program tayangan yakni berita daerah (bedah) yang mengupas capaian seluruh instansi, program expose dengan menghadirkan lembaga eksekutifnya dalam hal ini   organisasi perangkat daerah atau jajaran pemkot lainnya serta program wakil rakyat yang kita fokuskan ke lembaga legislatifnya,” imbuhnya.

Sejalan dengan salah satu unsur pada taglinenya yakni budaya Alan mengatakan bahwa banyak sekali unsur dari komponen ini mulai bahasa, ekonomi, sosial dan keagamaan. Keempat unsur dituangkan pada sejumlah program tayangan diantaranya peluang dan pojok terampil yang menghadirkan pelaku usaha (UMKM) di kota Pekalongan dari berbagai macam bidang untuk mengangkat perjalanan usaha sekaligus membantu perluasan pangsa pasar mereka.

“Budaya ini juga berkaitan dengan bahasa, penggunaan bahasa lokal, bahasa Pekalongan di beberapa program seperti pranggok yang juga mengangkat tradisi, kemudian kategori keagamaan diantaranya mutiara hikmah, kajian islam, terkait tayangan sosial kami punya program talkshow yang mengangkat sudut pandang pemerintah program yang harus diketahui atau dipahami masyarakat secara langsung, tayangan edukasi seperti iqro' serta gerak dan gaya. Untuk tayangan terkait wisata-wisata di kota Pekalongan kita memiliki program healing dan masih banyak program menarik lainnya tentunya” sambung Alan.

Dikatakan Alan, kedepan Batik TV akan lebih banyak mensupport pemkot dengan menggunakan sudut pandang masyarakat, sebab pada dasarnya ketika publikasi pemberitaan secara tidak langsung memfasilitasi aduan masra kaya sehingga instansi terkait makin melek dan mendorong percepatan penanganan masalah. 

Lanjutnya, ia berharap Batik TV semakin dicintai masyarakat, karena suara mereka terwakili dan terfasilitasi, potensi mereka terwadahi oleh program tayangan yang ada. Serta hadirnya LPPL Batik TV dapat menjadi kebanggan bagi pemerintah kota dengan terbantunya sosialisasi program baik sosial, pendidikan, ekonomi dan mampu menaikkan engagement rate atau ketertarikan warga luar kota pekalongan akan potensi.