Tak Hanya dari Hulu ke Hilir, Pencegahan Stunting Butuh Kerjasama Lintas Sektor

Kota Pekalongan - Stunting adalah suatu masalah yang bersifat kronis, sehingga mempengaruhi fungsi kognitif yakni tingkat kecerdasan yang rendah dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu perlu adanya upaya penanggulangan stunting dari hulu ke hilir serta kerjasama lintas sektoral, hal itu diungkapkan langsung oleh sekretaris dinas kesehatan Kota Pekalongan, Dr Junaedi Wibawa belum lama ini.

Junaedi mengatakan dalam menanggulangi permasalahan stunting harus ada kerjasama lintas sektor, pencegahan tidak hanya dilakukan oleh pemberi pelayanan kesehatan namun juga melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kota Pekalongan. 

Selain itu juga dibutuhkan penanggulangan dari hulu hingga ke hilir dimulai dari sebelum anak lahir yakni memberikan edukasi kepada calon ibu atau wanita pada usia subur untuk menyiapkan diri menjadi seorang ibu. Dijelaskan Junaedi, salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak adalah kondisi kekurangan darah (anemia) pada ibu hamil.

“Mencegah itu harus ada suatu kerjasama lintas sektoral mulai dari bagaimana menyiapkan para wanita usia subur, para pelajar untuk menyiapkan diri pada saat dia menjadi seorang ibu dan juga bagaimana kita melakukan upaya dari hulu sampai hilir,” terang Junaedi.

Junaedi menerangkan tidak hanya optimalisasi posyandu baik dari sisi fasilitas, petugas pelayanan, kualitas pelayanan dan SDM kader posyandu tetapi juga perlu optimalisasi pemberi pelayanan kesehatan lain seperti rumah sakit dan klinik yang memadai dan kompeten.

Lebih lanjut, Junaedi mengatakan di Kota Pekalongan pemicu bayi stunting tidak hanya dari faktor kesehatan pada ibu hamil, kurang tepatnya asupan makanan dan gizi yang diberikan setelah bayi lahir juga dapat menjadi salah satu penyebab anak stunting. 

“Di kota pekalongan pemicunya kebanyakan karena faktor kesehatan ibu, masih adanya budaya untuk memberi makan kepada bayi sebelum masa ASI eksklusifnya berakhir ini masalah budaya, kalau bayi nangis dianggap dia lapar maka diberi makanan baik itu nasi, pisang, dan lainnya, ini juga menjadi pemicu stunting,” pungkasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)