Susun RPJMD, Aaf Kebut Program-Program Prioritas

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan  mulai memasukan program-program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) selama lima tahun ke depan. Secara garis besar tidak terlalu jauh dari program pemerintahan sebelumnya. Program-program prioritas yang terus dikebut diantaranya adalah penuntasan bencana banjir rob, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan  peningkatan infrastruktur serta sarana dan prasarana olahraga dan kesenian. Hal ini disampaikan oleh Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE usai membuka kegiatan Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekalongan Tahun 2021-2026, bertempat di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan,Rabu(24/3/2021).

“Pasca pelantikan saya dan Pak Salahudin sebagai Walikota dan Wakil Walikota pada tanggal26 Pebruari lalu, maka ada pekerjaan yang harus segera direalisasikan dalam waktu dekat, yaituPenyusunan RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2021 – 2026 sebagai rencana pembangunan 5(lima) tahun ke depan, sesuai dengan Visi kami yaitu “Mewujudkan Kota Pekalongan Yang LebihSejahtera, Mandiri Dan Religius”, yang akan diwujudkan melalui 8 misi dan 17 program unggulan. Apapun kami harus sesuaikan dengan situasi dan kondisi sekarang yang dihadapkan pada penetapan anggatan 2021 sudah ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya beserta jajaran DPRD,” terang Aaf,sapaan akrabnya.

Disampaikan Aaf, selain memperhatikan visi dan misi sebagaimana saya sampaikan di atas,RPJMD Kota Pekalongan juga akan memayungi 17 Program Unggulan, yaitu pertama Jaminan akses layanan kesehatan bagi setiap warga yang sudah berjalan, namun saat ini sedang dihadapkan pada kondisi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.Dimana,mekanismenya harus diperhatikan, sehingga dapat menjaga ketepatan sasaran. Sementara, untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi kelompok rentan perlu diperluas jangkauan wilayahnya. Yang kedua, jaminan akses pendidikan bagi setiap warga seperti memberikan beasiswa bagi anak-anak didik yang tidak mampu secara ekonomi,namun memiliki prestasi akademik. 

Disamping itu,penanganan banjir dan rob perlu dilakukan evaluasi sistem yang ada baik sistem pompa,sistem peringatan dini (early warning system) yang diimbangi dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat, apalagi di sungai. Lebih lanjut, Aaf memaparkan bahwa  dalam menuntaskan kemiskinan, perlunya membangun ekonomi kreatif dan digitalpreunership bagi kalangan muda. Substansinya adalah mendorong pasar UMKM agar familiar dengan penggunaan penjualan secara online dan mengikutsertakan pelatihan-pelatihan di BLK maupun pelatihan Broadband Learning Center (BLC) Dinkominfo sesuai kebutuhan pasar.

Untuk sarana olahraga, lanjutnya, perlu menambah titik-titik baru yang dapat digunakan bagi warga untuk berolahraga. Namun demikian, hal ini juga perlu memperhatikan ketersediaan lahan yang ada. Menurutnya, untuk mewujudkan program-program prioritas tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan mulai menginvestarisasi anggaran-anggaran mana yang bisa disokong dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat maupun disokong APBD. Jika berhasil, APBD bisa lebih dimaksimalkan untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

“17 program unggulan dan 8 visi misi itu harus disesuaikan juga dengan program-program yang sudah ditentukan pemerintah sebelumnya. Meskipun saat ini APBD mengalami refocussing sebesar Rp52 Miliar yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19, apapun itu akan kami maksimalkan. Tidak hanya berharap dari APBD Kota Pekalongan,kami juga terus komunikasikan dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk membantu seperti halnya untuk pembangunan tanggul dan pompa sudah kami jalin komunikasi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Kemaritiman RI terkait pembangunan pelabuhan onshore untuk peningkatan sektor perikanan, Kementerian Perdagangan mengenai pembangunan kembali Pasar Banjarsari, kepada Kementerian Kesehatan untuk penambahan alat kesehatan dan program vaksinasi, dan kami juga tengah kami konsultasikan dengan Dinparbudpora untuk mengajukan anggaran kepada Kemenpora RI terkait pembangunan sport centre yang harus disiapkan lahan dan programnya untuk bisa diteruskan ke kementerian. penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh asyarakat dan Kota Pekalongan tidak dapat diselesaikan semuanya oleh Pemerintah Kota Pekalongan semata. Tetapi, harus melibatkan peran serta banyak pihak. Mudah-mudahan Covid-19 ini segera berakhir, agar semuanya bisa kembali normal dan kegiatan ekonomi bisa berjalan seperti sedia kala,”pungkasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)