Susun Perwal Ketahanan Keluarga, Peran Forkom Puspa Ditingkatkan

Dalam rangka meningkatkan peran Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Forkom Puspa) Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Anak (DPMPPA) setempat menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pengurus Forkom Puspa, berlangsung di Aula Kantor Sekretariat TP-PKK Kota Pekalongan, Kamis (1/12/2022). Dalam FGD tersebut membahas Penyusunan Peraturan Walikota (Perwal) Ketahanan Keluarga.
Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Nur Agustina menyampaikan bahwa, Forum Puspa beranggotakan pimpinan organisasi, lembaga, media massa yang memiliki komitmen tinggi terhadap isu-isu perempuan dan anak. Menurutnya, sebelumnya Kota Pekalongan sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan perlindungan anak, dimana saat ini Perwalnya akan diimplementasikan tata laksana dari Perda tersebut.
"Salah satu amanat Perdanya itu harus ada Perwal terkait kader pendamping ketahanan keluarga, indeks ketahanan keluarga, dan hal-hal yang mendorong agar keluarga di Kota Pekalongan itu bisa lebih tangguh, terbina menjadi keluarga yang sakinah, dan sebagainya," ungkap Agustin, sapaan akrabnya.
Agustin menilai, hal-hal tersebut bisa menekan angka perceraian, ketidakharmonisan dan kekerasan rumah tangga. Dengan menggandeng Forum Puspa ini, isu-isu keterkaitan perempuan dan anak dalam ketahanan keluarga bisa akselerasi dalam mengkolaborasikan melalui program keterlibatan masyarakat maupun pemerintah dalam mengoptimalkan keluarga itu memiliki ketahanan.
"Setelah FGD ini, kami akan menyusun Perwal ketahanan keluarga, draftnya sudah ada, melalui FGD ini Forum Puspa akan memberikan masukan, mengkritisi sebelum ditandatangani Bapak Walikota. Kami berharap, semua keluarga di Kota Pekalongan memiliki ketahanan yang baik," tegasnya.
Perwakilan anggota Forum Puspa sekaligus Pimpinan Organisasi Aisyiyah, Endang menjelaskan, Aisyiyah sendiri sudah memiliki ruang Biro Konsultasi Keluarga Sakinah, dimana dalam wadah tersebut pihaknya ingin mewujudkajn keluarga yang tangguh, dan pilar-pilar ketahanan keluarga dari aspek spiritual, pendidikan, dan sebagai dapat dimiliki oleh semua keluarga di Kota Pekalongan.
"Kalau ketahanan keluarga di Kota Pekalongan dapat terimplementasikan dengan baik, maka akan terbentuk keluarga yang tangguh, sejahtera, sakinah, bahkan angka stunting di Kota Pekalongan bisa teratasi," pungkasnya.
Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Nur Agustina menyampaikan bahwa, Forum Puspa beranggotakan pimpinan organisasi, lembaga, media massa yang memiliki komitmen tinggi terhadap isu-isu perempuan dan anak. Menurutnya, sebelumnya Kota Pekalongan sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan perlindungan anak, dimana saat ini Perwalnya akan diimplementasikan tata laksana dari Perda tersebut.
"Salah satu amanat Perdanya itu harus ada Perwal terkait kader pendamping ketahanan keluarga, indeks ketahanan keluarga, dan hal-hal yang mendorong agar keluarga di Kota Pekalongan itu bisa lebih tangguh, terbina menjadi keluarga yang sakinah, dan sebagainya," ungkap Agustin, sapaan akrabnya.
Agustin menilai, hal-hal tersebut bisa menekan angka perceraian, ketidakharmonisan dan kekerasan rumah tangga. Dengan menggandeng Forum Puspa ini, isu-isu keterkaitan perempuan dan anak dalam ketahanan keluarga bisa akselerasi dalam mengkolaborasikan melalui program keterlibatan masyarakat maupun pemerintah dalam mengoptimalkan keluarga itu memiliki ketahanan.
"Setelah FGD ini, kami akan menyusun Perwal ketahanan keluarga, draftnya sudah ada, melalui FGD ini Forum Puspa akan memberikan masukan, mengkritisi sebelum ditandatangani Bapak Walikota. Kami berharap, semua keluarga di Kota Pekalongan memiliki ketahanan yang baik," tegasnya.
Perwakilan anggota Forum Puspa sekaligus Pimpinan Organisasi Aisyiyah, Endang menjelaskan, Aisyiyah sendiri sudah memiliki ruang Biro Konsultasi Keluarga Sakinah, dimana dalam wadah tersebut pihaknya ingin mewujudkajn keluarga yang tangguh, dan pilar-pilar ketahanan keluarga dari aspek spiritual, pendidikan, dan sebagai dapat dimiliki oleh semua keluarga di Kota Pekalongan.
"Kalau ketahanan keluarga di Kota Pekalongan dapat terimplementasikan dengan baik, maka akan terbentuk keluarga yang tangguh, sejahtera, sakinah, bahkan angka stunting di Kota Pekalongan bisa teratasi," pungkasnya.