SPMB Online SMP di Kota Pekalongan Resmi Diumumkan, 3.056 Siswa Diterima di Sekolah Negeri

Kota Pekalongan – Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) online tingkat SMP di Kota Pekalongan telah memasuki tahapan akhir. Setelah melalui proses pendaftaran yang dibuka sejak 10–13 Juni 2025, hasil seleksi secara resmi diumumkan oleh masing-masing satuan pendidikan pada Senin, 16 Juni 2025, pukul 10.00 WIB. Pengumuman ini disampaikan secara transparan melalui sistem online oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, menjelaskan bahwa pengumuman hasil SPMB mencakup dua kategori penting, yaitu daftar calon siswa yang diterima dan tidak diterima di SMP Negeri.
“Mereka yang tidak diterima tetap kami urutkan dalam sistem, dan sebagian di antaranya secara otomatis masuk dalam daftar cadangan. Artinya, mereka masih berpeluang diterima jika ada peserta lain yang tidak mengambil haknya pada masa daftar ulang,” jelas Mabruri saat menggelar Press Release terkait Hasil Pengumuman Pelaksanaan SPMB online jenjang SMP kepada awak media, berlangsung di ruang kerjanya, Senin (16/6/2025).
Mabruri menyebutkan, kaitannya dengan data jumlah pendaftar dan daya Tampung. Tahun ajaran baru 2025/2026 ini, jumlah total pendaftar SPMB online SMP di Kota Pekalongan mencapai 3.389 calon peserta didik, dengan daya tampung yang tersedia sebanyak 3.642 kursi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.056 siswa telah dinyatakan diterima di SMP Negeri, sementara 333 siswa lainnya belum berhasil lolos seleksi pada tahap ini.
Menurutnya, peluang untuk mengisi kekosongan masih terbuka karena terdapat sejumlah SMP Negeri yang kuotanya belum terpenuhi.
"Tercatat ada 88 kursi kosong di lima SMP Negeri yang bisa diisi oleh siswa yang saat ini belum diterima,” ujarnya.
Berikut rincian kekurangan siswa berdasarkan sekolah: SMP Negeri 5: Kuota 192, terisi 176 siswa (kurang 16 siswa); SMP Negeri 8: Kuota 224, terisi 223 siswa (kurang 1 siswa); SMP Negeri 9: Kuota 128, terisi 64 siswa (kurang 64 siswa); SMP Negeri 10: Kuota 128, terisi 122 siswa (kurang 6 siswa); SMP Negeri 17: Kuota 160, terisi 159 siswa (kurang 1 siswa).
Dengan demikian, dari 333 calon siswa yang belum diterima, 88 orang di antaranya masih berpeluang mengisi kursi kosong di SMP Negeri tersebut. Siswa lainnya dialihkan ke SMP Swasta.
"Adapun 245 calon siswa lainnya yang tidak tertampung di SMP Negeri akan diarahkan untuk melanjutkan pendidikan di SMP swasta, yang juga tergabung dalam sistem SPMB online. Enam SMP swasta di Kota Pekalongan turut membuka kuota dan saat ini masih banyak tempat tersedia,"katanya.
Rinciannya, SMP Al Irsyad Al-Islamiyyah: Kuota 96, terisi 14 (kurang 82 siswa); SMP Islam: Kuota 192, terisi 9 (kurang 183 siswa); SMP Muhammadiyah: Kuota 90, terisi 4 (kurang 86 siswa); SMP Satyawiguna: Kuota 60, terisi 1 (kurang 59 siswa); SMP Wahid Hasyim: Kuota 75, terisi 12 (kurang 63 siswa); SMP Islam Dhiyaul Fatihin: Kuota 25 (belum ada siswa terdaftar)
“Dengan jumlah kekosongan yang cukup besar di SMP swasta, calon peserta didik yang belum diterima tetap memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan. Prinsipnya, tidak ada anak di Kota Pekalongan yang tidak mendapatkan kesempatan belajar,” tegas Mabruri.
Mabruri menambahkan bahwa, seluruh proses pendaftaran dan seleksi SPMB online tahun 2025 berjalan tertib, jujur, transparan, akuntabel, dan berkeadilan, serta mengedepankan prinsip non-diskriminatif.
“Kami pastikan bahwa sistem ini memberikan kesempatan yang sama kepada semua calon siswa tanpa intervensi,” jelasnya.
Dindik juga mengingatkan bahwa proses daftar ulang reguler bagi siswa yang diterima sangat menentukan keberlanjutan penerimaan. Jika ada yang tidak mengambil haknya, kursi akan langsung diisi oleh siswa cadangan sesuai urutan.
“Semua informasi bisa dipantau secara daring melalui sistem yang telah kami siapkan, dan sekolah juga siap memberikan bantuan informasi kepada orang tua maupun siswa,” pungkas Mabruri. (Dian)
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, menjelaskan bahwa pengumuman hasil SPMB mencakup dua kategori penting, yaitu daftar calon siswa yang diterima dan tidak diterima di SMP Negeri.
“Mereka yang tidak diterima tetap kami urutkan dalam sistem, dan sebagian di antaranya secara otomatis masuk dalam daftar cadangan. Artinya, mereka masih berpeluang diterima jika ada peserta lain yang tidak mengambil haknya pada masa daftar ulang,” jelas Mabruri saat menggelar Press Release terkait Hasil Pengumuman Pelaksanaan SPMB online jenjang SMP kepada awak media, berlangsung di ruang kerjanya, Senin (16/6/2025).
Mabruri menyebutkan, kaitannya dengan data jumlah pendaftar dan daya Tampung. Tahun ajaran baru 2025/2026 ini, jumlah total pendaftar SPMB online SMP di Kota Pekalongan mencapai 3.389 calon peserta didik, dengan daya tampung yang tersedia sebanyak 3.642 kursi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.056 siswa telah dinyatakan diterima di SMP Negeri, sementara 333 siswa lainnya belum berhasil lolos seleksi pada tahap ini.
Menurutnya, peluang untuk mengisi kekosongan masih terbuka karena terdapat sejumlah SMP Negeri yang kuotanya belum terpenuhi.
"Tercatat ada 88 kursi kosong di lima SMP Negeri yang bisa diisi oleh siswa yang saat ini belum diterima,” ujarnya.
Berikut rincian kekurangan siswa berdasarkan sekolah: SMP Negeri 5: Kuota 192, terisi 176 siswa (kurang 16 siswa); SMP Negeri 8: Kuota 224, terisi 223 siswa (kurang 1 siswa); SMP Negeri 9: Kuota 128, terisi 64 siswa (kurang 64 siswa); SMP Negeri 10: Kuota 128, terisi 122 siswa (kurang 6 siswa); SMP Negeri 17: Kuota 160, terisi 159 siswa (kurang 1 siswa).
Dengan demikian, dari 333 calon siswa yang belum diterima, 88 orang di antaranya masih berpeluang mengisi kursi kosong di SMP Negeri tersebut. Siswa lainnya dialihkan ke SMP Swasta.
"Adapun 245 calon siswa lainnya yang tidak tertampung di SMP Negeri akan diarahkan untuk melanjutkan pendidikan di SMP swasta, yang juga tergabung dalam sistem SPMB online. Enam SMP swasta di Kota Pekalongan turut membuka kuota dan saat ini masih banyak tempat tersedia,"katanya.
Rinciannya, SMP Al Irsyad Al-Islamiyyah: Kuota 96, terisi 14 (kurang 82 siswa); SMP Islam: Kuota 192, terisi 9 (kurang 183 siswa); SMP Muhammadiyah: Kuota 90, terisi 4 (kurang 86 siswa); SMP Satyawiguna: Kuota 60, terisi 1 (kurang 59 siswa); SMP Wahid Hasyim: Kuota 75, terisi 12 (kurang 63 siswa); SMP Islam Dhiyaul Fatihin: Kuota 25 (belum ada siswa terdaftar)
“Dengan jumlah kekosongan yang cukup besar di SMP swasta, calon peserta didik yang belum diterima tetap memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan. Prinsipnya, tidak ada anak di Kota Pekalongan yang tidak mendapatkan kesempatan belajar,” tegas Mabruri.
Mabruri menambahkan bahwa, seluruh proses pendaftaran dan seleksi SPMB online tahun 2025 berjalan tertib, jujur, transparan, akuntabel, dan berkeadilan, serta mengedepankan prinsip non-diskriminatif.
“Kami pastikan bahwa sistem ini memberikan kesempatan yang sama kepada semua calon siswa tanpa intervensi,” jelasnya.
Dindik juga mengingatkan bahwa proses daftar ulang reguler bagi siswa yang diterima sangat menentukan keberlanjutan penerimaan. Jika ada yang tidak mengambil haknya, kursi akan langsung diisi oleh siswa cadangan sesuai urutan.
“Semua informasi bisa dipantau secara daring melalui sistem yang telah kami siapkan, dan sekolah juga siap memberikan bantuan informasi kepada orang tua maupun siswa,” pungkas Mabruri. (Dian)