Sosialisasi Sampah Ala PKK: Edukasi Ibu-ibu untuk Kelola Sampah dari Rumah

Kota Pekalongan - Pemkot terus berupaya mengatasi permasalahan sampah yang masih menjadi tantangan besar. Untuk mendukung gerakan ini, Kelurahan Padukuhan Kraton, dan Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga di Aula Suster Notre Dame (SND), Padukuhan Kraton, Kota Pekalongan. Sabtu, (17/5/2025).
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menyampaikan bahwa kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan masih berlangsung hingga September mendatang, sehingga diperlukan kerja keras semua pihak untuk menanggulanginya.
“Sampah yang sebelumnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kini harus diolah secara mandiri karena penutupan TPA. Kami menekankan pentingnya memilah sampah dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa sampah organik masih bisa diurai dan dimanfaatkan, sedangkan sampah anorganik perlu dipilah untuk dimanfaatkan di bank sampah.
Sementara itu, Camat Pekalongan Utara, Wismo Adityo, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengadaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R). “Dalam waktu dekat, dua TPS 3R akan dibangun, yakni di Padukuhan Kraton untuk mengampu wilayah sekitar dan di Rusunawa Panjang Baru untuk mencakup beberapa kelurahan lainnya,” jelasnya. Ia juga menyebutkan optimalisasi TPS 3R yang sudah ada sebagai langkah cepat dalam menangani sampah di wilayahnya.
Lurah Padukuhan Kraton, Widya Putri, menyoroti strategi sosialisasi yang menyasar ketua TP PKK di tingkat RT, bukan hanya para ketua RT. “Kami berharap sosialisasi ini bisa diteruskan saat kegiatan arisan atau pengajian, sehingga edukasi mengenai pengelolaan sampah sampai ke seluruh warga,” ujarnya.
Padukuhan Kraton juga telah membentuk bank sampah aktif yang tidak hanya melayani warga setempat, tetapi juga dari kelurahan lain. Bank sampah ini beroperasi setiap Jumat dan Minggu untuk mengakomodasi hasil pemilahan sampah rumah tangga.
Upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat ini menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Diharapkan kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan kota. (Maul)
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menyampaikan bahwa kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan masih berlangsung hingga September mendatang, sehingga diperlukan kerja keras semua pihak untuk menanggulanginya.
“Sampah yang sebelumnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kini harus diolah secara mandiri karena penutupan TPA. Kami menekankan pentingnya memilah sampah dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa sampah organik masih bisa diurai dan dimanfaatkan, sedangkan sampah anorganik perlu dipilah untuk dimanfaatkan di bank sampah.
Sementara itu, Camat Pekalongan Utara, Wismo Adityo, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengadaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R). “Dalam waktu dekat, dua TPS 3R akan dibangun, yakni di Padukuhan Kraton untuk mengampu wilayah sekitar dan di Rusunawa Panjang Baru untuk mencakup beberapa kelurahan lainnya,” jelasnya. Ia juga menyebutkan optimalisasi TPS 3R yang sudah ada sebagai langkah cepat dalam menangani sampah di wilayahnya.
Lurah Padukuhan Kraton, Widya Putri, menyoroti strategi sosialisasi yang menyasar ketua TP PKK di tingkat RT, bukan hanya para ketua RT. “Kami berharap sosialisasi ini bisa diteruskan saat kegiatan arisan atau pengajian, sehingga edukasi mengenai pengelolaan sampah sampai ke seluruh warga,” ujarnya.
Padukuhan Kraton juga telah membentuk bank sampah aktif yang tidak hanya melayani warga setempat, tetapi juga dari kelurahan lain. Bank sampah ini beroperasi setiap Jumat dan Minggu untuk mengakomodasi hasil pemilahan sampah rumah tangga.
Upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat ini menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Diharapkan kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan kota. (Maul)