Songsong Pemilu Berkualitas, Wawalkot Salahudin Ajak Pemilih Pemula Jangan Golput

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat berupaya meningkatkan pemahaman dan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi 2024. Salah satu segmen yang dibidik untuk mendongkrak tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu mendatang diantaranya kalangan pemilih pemula yang mayoritas merupakan kalangan pelajar sekolah di tingkat SMA/SMK/MA sederajat berusia minimal 17 tahun. Hal ini terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 Bagi Pemilih Pemula dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Pemilih dan Menciptakan Pemilu Damai Tahun 2024, berlangsung di SMA Bernadus Kota Pekalongan, Rabu (13/12/2023).

Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin mengapresiasi kepada Bakesbangpol dan KPU yang telah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pemilu bagi pemilih pemula ini. Wawalkot Salahudin mengajak masyarakat Kota Pekalongan terutama pemilih pemula untuk menggunakan hak suaranya dan tidak Golput.

"Proporsi pemilih di Pemilu 2024 didominasi oleh para pemilih pemula, sehingga mereka harus diberikan pemahaman agar mereka mengetahui dan paham manfaat memilih seorang pemimpin melalui penggunaan hak suaranya. Siapapun pemimpin yang dipilihnya, berikan hak suara dengan sebaik mungkin agar bisa ikut menentukan pemimpin negara ini,” tegasnya.

Menurutnya, kegiatan ini sebagai edukasi sekaligus mendorong para pemilih pemula untuk menyalurkan suaranya dan menjaga kualitas Pemilu. Melalui sosialisasi ini, diharapkan para pemilih pemula memahami aturan Pemilu sehingga melahirkan pemilih cerdas, terlebih pada pelaksanaan Pemilu serentak pada 2024 mendatang, sehingga untuk meningkatkan partisipasi pemilih menurutnya harus saling berkolaborasi. Proses memilih pemimpin ini, kata Salahudin, para pemilih pemula yang mayoritas pelajar sekolah tingkat SMA sederajat harus ikut serta, karena pesta demokrasi ini menjadi sebuah kebaikan yang dilakukan 5 tahun sekali, tetapi manfaatnya sangat besar untuk kemajuan negara Indonesia ini. 

"Mereka kami dorong harus memilih pemimpin dan tidak golput pada pelaksanaan pemilu 2024. Siapapun pemilih yang dipilih terserah dan sesuai hati nurani masing-masing. Meski berbeda-beda pilihan juga jangan sampai memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," terangnya.

Kasi Politik dan Kewaspadaan Nasional pada Bakesbangpol Kota Pekalongan, Sopan Wijianto menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelajar sekolah di tingkat SMA/SMK/MA yang pada saat pelaksanaan pemilu 2024 nanti sudah berusia minimal 17 tahun (sudah memiliki KTP) untuk menggunakan hak pilihnya. Bakesbangpol sengaja monitoring memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. 

"Untuk kegiatan sosialisasi pemilih pemula ini sudah kami mulai sejak kemarin, tanggal 12 Desember 2023 diawali di SMA Negeri 3 Kota Pekalongan, dilanjutkan di SMA Bernadus kali ini, kemudian nanti disusul SMK Medika Pekalongan. Di awal Tahun 2024 juga nanti kami lanjutkan sosialisasi ke sekolah-sekolah lainnya hingga menjelang pelaksanaan pemilu 2024," beber Sopan.

Sopan menilai, kesuksesan pemilu tidak hanya pada pelaksana dan pemerintah saja, namun peran masyarakat juga sangat mempengaruhi kesuksesan pemilu, terlebih para pemilih pemula. Dimana, partisipasi pemilih pemula sangat mempengaruhi suksesnya pemilu.

" Pemilih pemula harus menjadi bagian penentu kebijakan dan pembangunan negara dan jangan sampai golput," ujarnya.

Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda mengucapkan terimakasih kepada jajaran Pemkot khususnya Bakesbangpol Kota Pekalongan yang telah menggandeng KPU untuk memberikan sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula.

"Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, kami dari KPU merasa terbantu untuk menyampaikan informasi bahwa menggunakan hak pilih dalam pemilu sangat penting dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia,"ungkap Fajar.

Fajar berharap kepada masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya dan dilarang golput. 

"Sebab, 5 menit menggunakan di TPS sangat menentukan nasib bangsa ini. Tahun ini, jumlah pemilih pemula dalam pemilu 2024 mengalami kenaikan dibandingkan pemilu 2019 lalu,"pungkasnya.