Skor PPH Kota Pekalongan Lampaui Target, Dinperpa Dorong Masyarakat Konsumsi Umbian

Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan mencatat skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2023 sebesar 93,7 dimana angka tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni 80,8. Hal ini disampaikan Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Muadi dalam kegiatan expose hasil analisis pola konsumsi pangan wilayah kota Pekalongan, berlangsung di aula Dinperpa, Jumat (8/12/2023).

Muadi menjelaskan di kota Pekalongan unsur kelompok pangan yang masih perlu didorong adalah konsumsi umbi-umbian, hingga saat ini masyarakat cenderung lebih banyak mengkonsumsi padi-padian, sedangkan kelompok pangan lain seperti pangan hewani, minyak/lemak, buah-buahan, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah tergolong stabil, “Kalau dilihat dari skor PPH masyarakat kota Pekalongan menuju ideal tetapi masih ada unsur utama pangan umbian yang perlu ditingkatkan, kalau padian sudah lebih,” terangnya.

Ia mengungkapkan perlu adanya kegiatan promotif pemerintah dan stakeholder terkait kepada masyarakat terlebih anak muda  untuk mensosialisasikan kebiasaan konsumsi menu makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) supaya masyarakat tidak bergantung pada 1 unsur pangan lokal yaitu padi, “Beberapa upaya sudah kita lakukan untuk mendorong konsumsi umbian ini seperti lomba cipta menu B2SA non terigu beras kerjasama dengan TP PKK Kota Pekalongan dan optimalisasi pemanfaatan pekarangan, harapannya kebun yang kosong bisa ditanami umbian seperti singkong, ganyong, gembili dan lainnya. Pangan umbian ini juga lebih sehat daripada seperti padi, contoh kecilnya yaitu bagi penderita diabet dianjurkan mengurangi padian, mereka justru dianjurkan konsumsi umbian karena lebih menyehatkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan Dinperpa akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membuat rencana aksi dalam rangka meningkatkan skor pada kelompok pangan yang konsumsinya belum mencapai skor ideal dan mendorong lintas sektoral seperti pelaku usaha untuk turut  melakukan penganekaragaman pangan.