Serbuan Vaksin, Ribuan Mahasiswa Antusias Disuntik Vaksin

Kota Pekalongan - Tidak hanya menyasar kalangan ibu hamil dan difabel, saat ini program vaksinasi juga telah menyasar para mahasiswa sebagai agent of change, salah satunya pelaksanaan serbuan vaksinasi yang digelar oleh Pemerintah Kota Pekalongan bersama Polres Pekalongan Kota, Kodim 0710/Pekalongan dan Universitas Pekalongan (Unikal) kepada ribuan mahasiswa Unikal, bertempat di Halaman Kampus Unikal, Rabu(25/8/2021).

Hadir mewakili Walikota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih,SE,MSi selaku Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Kapolres Pekalongan Kota,AKBP M Irwan Susanto,SIK,SH,MH, Kasdim 0710/Pekaloongan, Mayor Inf. Raji, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan,Dr Slamet Budiyanto,SKM,Kes, Rektor Unikal, Suryani,SH,MHum dan ribuan mahasiswa dan masyarakat umum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan,Hj Sri Ruminingsih,SE,MSi mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan menyambut kegiatan serbuan vaksinasi secara gotong royong ini dengan antusias dari peserta yang cukup tinggi. Dengan adanya, program vaksinasi ini, masyarakat Kota Pekalongan bisa terlindungi dari virus Covid-19, sehingga bisa segera tercapai herd immunity. Sekda Ning,sapaan akrabnya menyebutkan,sekarang ini Kota Pekalongan sudah mampu keluar dari zona merah. Hal ini terbukti dengan kasus positif di Kota Batik tersebut yang sudah jauh lebih menurun daripada sebelumnya.

“Kondisi kasus Covid-19 di Kota Pekalongan saat ini Alhamdulillah sudah relatif membaik dan menurun kasusnya. Yang terkonfirmasi positif dan menjalani isolasi mandiri (isoman) sekarang ada  37 orang, pasien dirawat 12 orang jauh lebih sedikit dari sebelumnya yang sampai 350-400 orang. Kemudian, BOR rumah sakit juga sudah semakin menurun, BOR ICU hanya 50 persen dan BOR Non ICU hanya 18,18 persen,”ucap Sekda Ning.

Menurut Sekda Ning, upaya percepatan vaksin di Kota Pekalongan, jumlah masyarakat yang harus divaksin sebanyak 238 ribuan jiwa. Termasuk,kalangan umur 5-17 tahun juga harus divaksin. Lebih lanjut,kata Sekda Ning, Pemerintah Kota Pekalongan terus berusaha agar seluruh masyarakat Kota Pekalongan bisa segera divaksin seluruhnya. Dimana, sebelumnya vaksinasi untuk ibu hamil dan difabel sudah disasar. Sementara, untuk kalangan lansia dan masyarakat umum juga masih terus berjalan. Ke depannya, semoga bisa segera dilaksanakan vaksinasi untuk para remaja dan pelajar untuk persiapan sekolah tatap muka (PTM).

“Capaian vaksinasi di Kota Pekalongan sejauh ini untuk dosis pertama sudah lebih dari 30 persen, sementara, untuk dosis kedua sebesar 19 persen. Mudah-mudahan dengan program serbuan vaksinasi secara gotong-royong ini, kita makin bisa mempercepat upaya untuk peningkatan cakupan vaksin paling tidak 70-80 persen,” tutur Sekda Ning.

Sementara itu, Rektor Unikal, Suryani,SH,MHum, menjelaskan, meskipun Gubernur Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Pekalongan belum memberikan instruksi mengenai Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi saat ini, namun pelaksanaan serbuan vaksinasi yang digelar hari ini di Kampus Unikal ini  sebagai langkah persiapan pelaksanaan kuliah tatap muka khususnya di Universitas Pekalongan atau Unikal. 

“Untuk vaksinasi bagi dosen dan karyawan sudah semua, yang belum mahasiswa, namun mahasiswa kami berasal dari berbagai daerah kemungkinan juga mereka di daerahnya sudah tervaksin. Kami data tetapi laporan terakhir kami belum dapat siapa yang sudah tervaksin dan siapa yang belum,” ungkap Suryani.

Menurut Suryani, dari total 6400 mahasiswa, yang saat ini sudah mendaftar vaksinasi Covid-19 sampai hari ini ada lebih dari 2500 mahasiswa, dimana ribuan mahasiswa lainnya juga dimungkinkan sudah mengikuti vaksinasi di daerahnya masing-masing
dalam rangka persiapan kuliah tatap muka yang direncanakan bisa digelar sekitar Bulan September-Oktober mendatang.

“Kegiatan vaksinasi yang menyasar ribuan mahasiswa kami ini sebagai rencana pelaksanaan kuliah tatap muka, dimana yang akan diutamakan melakukan pembelajaran secara langsung adalah bagi mata kuliah atau jurusan yang mengharuskan adanya praktek di laboratorium. Sebagai syarat utama , diantaranya mahasiswa harus sudah menjalani vaksinasi dosis kedua dengan cara menunjukkan sertifikat vaksinasi. Mudah-mudahan nantinya semua mahasiswa kami sudah tervaksin, sehingga proses PTM relatif aman walaupun dengan kapasitas maksimal 50 persen,mengingat Kota Pekalongan saat ini sudah masuk level 3 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri, InshaAllah mudah-mudahan dalam waktu dekat Bapak Gubernur Jawa Tengah juga sudah mengizinkan PTM, ”tandasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)