Serap Produk UMKM, 62 Paket Lebaran Laris Terjual

Kota Pekalongan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggalakkan program belanja produk parsel lebaran dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Program ini ditujukan untuk seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah, tidak terkecuali Kota Pekalongan.
Melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan sebanyak 13 UMKM mengikuti program parcel lebaran. Hal ini dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, RR Tjandrawati SE, saat dikonfirmasi di Kantor Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Senin (24/5/2021), mengatakan bahwa program ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk para pelaku UMKM khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Program ini, menurutnya mendapatkan respon baik dari para pelaku UMKM. Hingga saat ini, sudah ada 62 paket atau senilai Rp. 22.200.000 yang terbeli oleh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), BUMD maupun BUMN.
"Dengan adanya program ini tentu sangat membantu UMKM baik di bidang makanan maupun batik dalam memasarkan produknya, apalagi di tengah pandemi," tutur Tjandra.
Terkait jenis paket, Tjandra menjelaskan, ada tiga jenis paket yang ditawarkan yakni, paket Sukkari senilai Rp300.000, paket Medjool senilai Rp400.000, dan paket Ajwa senilai Rp500.000.
Ia juga menyebutkan bahwa dari 13 UMKM tersebut terdiri dari dua UMKM menghasilkan produk batik dan sisanya UMKM yang bergerak di bidang makanan seperti sale pisang, keripik pisang, egg roll, limun oriental, kopi obor, dan sebagainya.
"Kami pilih UMKM yang betul-betul siap, baik dari segi produksi maupun kemasan (packaging). Sebab, di era digitalisasi ini, kemasan produk sangat menunjang untuk promosi dan penjualan dari produk yang dihasilkan. Karena pertama yang akan dilihat yakni kemasannya dahulu. Apabila kemasannya bagus maka akan berdampak baik pada penjualan produk, disamping harus menjaga kualitas dari rasa maupun produk yang dihasilkan," imbuhnya.
Di masa pandemi, ia berharap para pelaku UMKM dapat terus meningkatkan kualitas dari produk, baik dari sisi produksi maupun kemasan,sehingga dapat meningkatkan daya saing. Selain itu, memanfaatkan peluang serta inovasi dan kreasi harus selalu ditingkatkan.
"Saya berharap, masyarakat juga harus bangga dan cinta produk daerah sendiri. Mari dukung gerakan Beli Produk UMKM. Bela produk UMKM Kota Pekalongan dan beli produknya," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan sebanyak 13 UMKM mengikuti program parcel lebaran. Hal ini dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, RR Tjandrawati SE, saat dikonfirmasi di Kantor Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Senin (24/5/2021), mengatakan bahwa program ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk para pelaku UMKM khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Program ini, menurutnya mendapatkan respon baik dari para pelaku UMKM. Hingga saat ini, sudah ada 62 paket atau senilai Rp. 22.200.000 yang terbeli oleh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), BUMD maupun BUMN.
"Dengan adanya program ini tentu sangat membantu UMKM baik di bidang makanan maupun batik dalam memasarkan produknya, apalagi di tengah pandemi," tutur Tjandra.
Terkait jenis paket, Tjandra menjelaskan, ada tiga jenis paket yang ditawarkan yakni, paket Sukkari senilai Rp300.000, paket Medjool senilai Rp400.000, dan paket Ajwa senilai Rp500.000.
Ia juga menyebutkan bahwa dari 13 UMKM tersebut terdiri dari dua UMKM menghasilkan produk batik dan sisanya UMKM yang bergerak di bidang makanan seperti sale pisang, keripik pisang, egg roll, limun oriental, kopi obor, dan sebagainya.
"Kami pilih UMKM yang betul-betul siap, baik dari segi produksi maupun kemasan (packaging). Sebab, di era digitalisasi ini, kemasan produk sangat menunjang untuk promosi dan penjualan dari produk yang dihasilkan. Karena pertama yang akan dilihat yakni kemasannya dahulu. Apabila kemasannya bagus maka akan berdampak baik pada penjualan produk, disamping harus menjaga kualitas dari rasa maupun produk yang dihasilkan," imbuhnya.
Di masa pandemi, ia berharap para pelaku UMKM dapat terus meningkatkan kualitas dari produk, baik dari sisi produksi maupun kemasan,sehingga dapat meningkatkan daya saing. Selain itu, memanfaatkan peluang serta inovasi dan kreasi harus selalu ditingkatkan.
"Saya berharap, masyarakat juga harus bangga dan cinta produk daerah sendiri. Mari dukung gerakan Beli Produk UMKM. Bela produk UMKM Kota Pekalongan dan beli produknya," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)