Sepekan Lebih, Petugas Regsosek Berhasil Capai Target Harian

40 persen warga kota Pekalongan berhasil terdata oleh petugas sensus selama satu pekan lebih sejak 15 Oktober 2022. Capaian tersebut melebihi dari target hari ini yang telah ditentukan yakni 36 persen.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, Rahyudin saat melakukan pendampingan petugas sensus di wilayah Pekalongan Utara, Rabu (26/10/2022).
Ia mengatakan bahwa evaluasi rutin dilaksanakan baik oleh petugas pendataan lapangan (PPL), Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) maupun koordinator sensus kecamatan (Koseka) untuk mengetahui kesulitan maupun perkembangan yang telah dilakukan oleh masing-masing petugas.
Tiap wilayah mempunyai kendala yang beragam, salah satunya di wilayah Pekalongan Utara yang notabene berada dekat dengan pantai sehingga sering terdampak banjir dan rob, "Yang kurang maksimal kita cari penyebabnya karena yang kami utamakan adalah kualitas," ungkap Rahyudin.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kualitas data, dilakukan pengawasan berlapis baik dari pusat melalui BPS provinsi Jawa tengah hingga tingkat Kota Pekalongan.
Sementara itu, petugas pemeriksa lapangan, Endang Pujiharti mengatakan bahwa dari 21 blok sensus belum pernah menemui penolakan dari warga saat pencacahan, karena pihaknya berkoordinasi dengan RT setempat.
"Karena kita petugas di utara, hujan sebentar sudah banjir kemudian juga rob jadi itu kendala 4 petugas kami sebagian di wilayah utara dan juga kesulitan petugas menemui warga yang bekerja atau pergi keluar kota. Namun kami akan terus mengejar responden untuk mendapat data yang dibutuhkan," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, Rahyudin saat melakukan pendampingan petugas sensus di wilayah Pekalongan Utara, Rabu (26/10/2022).
Ia mengatakan bahwa evaluasi rutin dilaksanakan baik oleh petugas pendataan lapangan (PPL), Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) maupun koordinator sensus kecamatan (Koseka) untuk mengetahui kesulitan maupun perkembangan yang telah dilakukan oleh masing-masing petugas.
Tiap wilayah mempunyai kendala yang beragam, salah satunya di wilayah Pekalongan Utara yang notabene berada dekat dengan pantai sehingga sering terdampak banjir dan rob, "Yang kurang maksimal kita cari penyebabnya karena yang kami utamakan adalah kualitas," ungkap Rahyudin.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kualitas data, dilakukan pengawasan berlapis baik dari pusat melalui BPS provinsi Jawa tengah hingga tingkat Kota Pekalongan.
Sementara itu, petugas pemeriksa lapangan, Endang Pujiharti mengatakan bahwa dari 21 blok sensus belum pernah menemui penolakan dari warga saat pencacahan, karena pihaknya berkoordinasi dengan RT setempat.
"Karena kita petugas di utara, hujan sebentar sudah banjir kemudian juga rob jadi itu kendala 4 petugas kami sebagian di wilayah utara dan juga kesulitan petugas menemui warga yang bekerja atau pergi keluar kota. Namun kami akan terus mengejar responden untuk mendapat data yang dibutuhkan," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)