Selesai Ikuti Pelatihan, Ratusan Warga Pekalongan Siap Berdaya Saing

Kota Pekalongan - Program pelatihan kerja sama antara Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Kota Pekalongan resmi ditutup. Sebanyak 196 peserta telah menyelesaikan rangkaian pelatihan dan mengikuti uji sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan pada 12–13 Juli lalu. Saat ini, hasil sertifikasi masih dalam proses penilaian oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Pelatihan ditutup secara resmi oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj Balgis Diab, di ruang Jlamprang, Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Senin (14/7/2025). Ia menyampaikan harapan agar para peserta tidak berhenti sampai di pelatihan, tetapi terus mengasah keterampilan dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
“Alhamdulillah pelatihan sudah selesai. Tapi ini bukan garis akhir. Harapannya, para peserta bisa kembali ke dunia nyata dan mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan. Sertifikat kompetensi yang nanti diperoleh akan menjadi bekal penting untuk melamar pekerjaan di tempat yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan menjelaskan bahwa program pelatihan tahun ini diseleksi secara ketat. Dari 336 pendaftar, 281 orang lolos administrasi, dan 196 peserta terpilih melalui tes tertulis dan wawancara.
Para peserta tersebar di 6 LPKS dan 1 BLKK, dengan beragam bidang pelatihan. Persyaratan yang harus dipenuhi peserta antara lain ber-KTP Kota Pekalongan, minimal 18 tahun, sehat jasmani, belum pernah mengikuti pelatihan Dinperinaker, tidak sedang bekerja atau kuliah, serta mengikuti akun media sosial Dinperinaker untuk informasi lowongan kerja.
“Uji kompetensi telah dilaksanakan selama dua hari oleh tiga LSP. Hasilnya masih kami tunggu. Harapan kami semua peserta dinyatakan kompeten dan mendapatkan sertifikat resmi dari BNSP,” jelasnya.
Sertifikat ini menjadi salah satu modal penting dalam memasuki dunia kerja, terutama dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal di tengah ketatnya kompetisi antarwilayah.
Salah satu peserta pelatihan, Ningkamalia, warga Buaran, mengungkapkan rasa syukurnya dapat mengikuti pelatihan mengemudi mobil. Ia mengikuti pelatihan selama 20 hari dan berharap bisa memanfaatkan skill baru ini untuk menjadi pengemudi online.
“Saya ingin mandiri membawa mobil sendiri. Pelatihannya sangat membantu. Peserta perempuan ada lima orang di kelas saya,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Pemerintah Kota Pekalongan berharap para lulusan tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga mampu bersaing di pasar kerja dengan bekal sertifikasi resmi yang diakui secara nasional.
(Tim Liputan Dinkominfo/dea)