Sebanyak 13 KPM PKH Graduasi Sejahtera dan Mandiri

Pada Peringatan Tujuh Tahun Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) menggelar Family Gathering Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH Kota Pekalongan Tahun 2019 di Lapangan Mataram Setda Kota Pekalongan, Jumat (19/7/2019).

 

Dalam kegiatan ini Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE didampingi Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial, MO Royani memberikan penghargaan bagi 13 KPM PKH yang graduasi atau lulus menjadi sejahtera dan mandiri. Turut hadir pula Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE, perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Keluarga Sejahtera (TP PKK), dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekalongan.

 

Data KPM PKH yang lulus yakni Chomsatun (usaha kuliner nasi megono), Inaroh (kuliner), Bawon Suranti (rongsokan), Kismianingrum (warung), Munifah (jual ayam goreng), Rohmatini (jual jamu), Mukaromah (warung), Lailatul Aisyah (pekerja batik), Umiyati (laundry pakaian), Sri Rejeki (snack/kerupuk), Wiwik Winarti (konveksi jahitan), Usriyati (warung), dan Umi Hanim (jual ayam potong).

 

Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE berharap PKH di Kota Pekalongan sebanyak tepat sasaran, mampu memberikan manfaat dan kemaslahatan masyarakat. “Bagi KPM PKH yang memang sudah bisa mandiri atau sudah mampu maka dengan kesadaran sendiri dapat mengajukan pengunduran diri agar dapat digantikan warga lain yang tidak mampu,” ungkap Saelany.

 

Disampaikan Saelany bahwa Pemerintah Kota Pekalongan akan terus mendorong agar 4.500 KPM PKH di Kota Pekalongan ini mandiri. Tugas wajib bagi mereka adalah memperhatikan pendidikan dan kesehatan, kemudian ibu hamil dan disabilitas. “Pada kesempatan kegiatan ini juga digelar lomba pengolahan makanan dan pameran produk hasil kreativitas para KPM PKH. Ini bagian dari upaya mereka menjadi enterpreneur kecil, jadi mereka tak hanya menjadi buruh,” tutur Saelany.

 

Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Drs Gunindyo menungkapkan bantuan PKH ini diperuntukkan untuk warga miskin yang ditinjau dari beberapa aspek pendidikan, kesehatan dan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidupnya agar lebih mandiri dan sejahtera. “Komponen pendidikan ini misalnya masih memiliki anak yang bersekolah SD, SMP, SMA, komponen kesehatan meliputi ibu hamil atau masih memiliki balita atau pra sekolah, dan sisi sosialnya misal lansia dan penyandang disabilitas,” jelas Gunindyo.

 

Gunindyo berharap PKH ini dapat meningkatkan kondisi ekonomi, pendidikan, dan gizi masyarakat. Selain itu, penerima PKH di Kota Pekalongan mampu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraannya secara mandiri. “Tidak hanya menurunkan angka kemiskinan tetapi juga memutus mata rantai kemiskinan itu sendiri,” pungkas Gunindyo.