Sadar Lingkungan, 500 Pelajar Sekolah Lakukan Aksi Bersih-Bersih

Permasalahan kebersihan lingkungan terutama dalam penanganan sampah perlu kolaborasi dan kesadaran semua pihak, tak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, namun ada peran masyarakat didalamnya. Seperti yang dilakukan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat yang melibatkan sebanyak 500 anak pelajar sekolah tingkat Menengah Pertama (SMP) dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan untuk melakukan Aksi Pelajar Sadar Lingkungan. Mereka secara sukarela ikut turun tangan membersihkan sampah yang berserakan, memilah dan membuangnya ke tempat sampah. Aksi tersebut berlangsung di Lapangan Peturen Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat (22/9/2023).

Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin mengungkapkan selain menangani sampah, DLH juga berkewajiban mendidik generasi penerus untuk mengolah sampah dengan benar. Pasalnya, ke depan pelajar sebagai generasi penerus inilah yang akan meneruskan estafet generasi sebelumnya. 

"Ketika sampah itu yang bersumber dari rumah tangga sudah sedikit, maka di luar akan semakin sedikit sampah yang ditangani DLH dan dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),"ucapnya.

Menurutnya, anak-anak ini sebagai bagian penghasil sampah di rumah, maka perlu diberikan edukasi dan diajak mengambil serta mengelola sampah supaya mereka memiliki rasa empati dan tanggungjawab yang baik atas sampah yang dihasilkannya.

" Mereka juga mengetahui dan memahami bagaimana  susah payah dan capeknya mengambil sampah seperti yang dilakukan petugas kebersihan sehari-hari.  Kalau sudah tumbuh rasa empati  ini, ke depan mereka akan tumbuh kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu yang ingin kami tanamkan," terangnya.

Lanjut Wawalkot Salahudin berharap, sinergi DLH dengan Dindik terus ditingkatkan, tidak hanya mendorong pendidikan secara akademis saja, namun disertai praktik langsung di lapangan.

" Bagaimana menumbuhkan rasa empati anak-anak untuk peduli lingkungan terutama sekolah mana yang tidak melakukan kebersihan di lingkungannya juga harus dievaluasi, anak-anak ini harus dirutinkan dan dididik mengambil sampah di lingkungannya dan mengurangi sampah yang ada disekitarnya," tegasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Joko Purnomo berharap melalui aksi ini bisa memberikan kesadaran bagi siswa agar memiliki rasa tanggung jawab seperti membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, pada acara tersebut terdapat pula program 'Tukarlah Sampahmu Dengan Telur! yakni menukar 10 gelas plastik air mineral atau 5 botol mineral ukuran sedang dan 3 botol besar masing-masing bisa ditukar dengan 3 butir telur.
" Aksi ini didukung oleh World Clean Up Day (WCD) Kota dan Kabupaten Pekalongan yang berkiprah peduli lingkungan, ada juga dari Komunitas KOBAR bentukan Kemitraan dan pegiat lingkungan lainnya yang ikut beraksi disini," beber Joko.

Joko menyebutkan, kegiatan ini mampu memberikan kesadaran bagi murid bahwa mereka yang menghasilkan sampah harus bertanggungjawab terhadap apa yang dihasilkan. Mereka harus menempatkan sampah pada tempatnya dan memilah sampah yang dihasilkan.
"Ada bank sampah memang biasa kerjasama, ada juga di kegiatan ini berupa program tukarlah sampahmu dengan telor, murid-murid sudah membawa sampah anorganik seperti bekas botol air mineral yang bisa ditukar dengan 3 buah telur. Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa menggairahkan dan menyemangati murid-murid supaya mereka mau mengumpulkan sampah anorganik agar bisa di 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle)," tandasnya.