RT/RW Kelurahan Krapyak Dibekali Pembinaan dan Launching Go-Pedum, Dorong Pelaporan Musrenbang Lebih Efektif dan Digital

Kota Pekalongan – Upaya meningkatkan efektivitas pelaporan usulan kegiatan pembangunan dari tingkat bawah terus dilakukan oleh Kelurahan Krapyak. Bertempat di Aula Kelurahan Krapyak, baru-baru ini digelar kegiatan Pembinaan RT/RW yang sekaligus dirangkaikan dengan Launching Go-Pedum (Google Spreadsheet untuk Optimalisasi Pelaporan Data Usulan Musrenbang), sebuah inovasi digital yang digagas oleh Kasi Pemerintahan dan Pembangunan Kelurahan Krapyak, Asrofuddin.
Dalam kesempatan tersebut, Asrofuddin menjelaskan bahwa, inovasi Go-Pedum lahir dari kebutuhan akan sistem pelaporan yang lebih praktis, efisien, dan terintegrasi. Ia mengungkapkan bahwa, selama ini, proses pengumpulan data usulan pembangunan dari RW ke kelurahan masih dilakukan secara manual, yang dinilai kurang optimal dan memakan waktu.
“Saat ini saya sedang mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Tahun 2025. Aksi perubahan yang Saya gagas adalah Go-Pedum, sebuah sistem berbasis Google Spreadsheet untuk mempermudah pelaporan data usulan kegiatan Musrenbang dari tingkat RW ke kelurahan. Dengan sistem ini, ketua RW cukup mengisi form digital dari tempat masing-masing tanpa perlu datang atau mengirimkan berkas fisik ke kelurahan,” terang Asrofuddin.
Inovasi ini diharapkan dapat mendukung proses digitalisasi layanan publik di tingkat kelurahan dan menjadikan tahapan pelaksanaan Musrenbangkel lebih efektif dan efisien. Go-Pedum juga memungkinkan pelacakan data usulan secara real-time, sehingga lebih transparan dan mudah diakses kapan saja oleh pihak kelurahan.
Lurah Krapyak, Banar, memberikan apresiasi atas inisiasi inovatif tersebut. Menurutnya, Go-Pedum merupakan langkah maju dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pemerintahan paling bawah. Ia berharap, seluruh RT dan RW dapat memanfaatkan sistem ini dengan sebaik-baiknya.
“Kami menyambut baik hadirnya Go-Pedum yang menjadi gagasan dari Kasi Pemerintahan dan Pembangunan. RT/RW tidak perlu lagi mengumpulkan data usulan secara manual. Semoga melalui sistem ini, proses pengusulan kegiatan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat,” ujar Banar.
Ia menambahkan bahwa, di wilayah Kelurahan Krapyak terdapat 110 RT dan 20 RW yang menerima bantuan operasional (banpot) sebesar Rp150 ribu per bulan atau Rp450 ribu setiap triwulan. Dengan pembinaan yang rutin dan penggunaan sistem digital seperti Go-Pedum, RT/RW diharapkan mampu lebih aktif memberi kontribusi terhadap kemajuan pembangunan di lingkungannya masing-masing.
"Kegiatan pembinaan ini juga menjadi ruang dialog antara pihak kelurahan dengan para pengurus RT dan RW, untuk memperkuat sinergi dan menyamakan persepsi dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam menyukseskan agenda pembangunan yang berbasis pada kebutuhan warga,"terangnya.
Banar menilai, peluncuran Go-Pedum menjadi tonggak awal transformasi digital di Kelurahan Krapyak yang sekaligus mendorong partisipasi masyarakat secara lebih modern dan terstruktur.
"Kami berharap, inovasi ini dapat menjadi percontohan baik bagi kelurahan-kelurahan lainnya di Kota Pekalongan,"tukasnya. (Tim Liputan Kominfo/Dian)