Ribuan Rumah Rampung Tercatat, Dinperkim Lakukan Olah Data

Kota Pekalongan - 34 ribuan rumah di 4 kecamatan se-kota Pekalongan sudah rampung tercatat dalam pendataan rumah lengkap yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman setempat.
Angka ini disebutkan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Ardianto melalui kepala bidang perumahan rakyat, Heryu Purwanto baru-baru ini di ruang kerjanya, dimana nantinya data tersebut akan digunakan sebagai database dalam aplikasi omahe dewe, “Sejauh ini hasil masih kita olah dan dibantu oleh pengembang aplikasi, sehingga belum dapat di update dalam aplikasi, kedepan akan kami publikasikan, agar bisa dibaca oleh instansi yang lain,” katanya.
Heryu menjelaskan, pendataan sudah dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Februari hingga April tahun 2022 sebagai acuan trial aplikasi tersebut dan didapatkan 4 ribuan rumah terdata lengkap kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua pada 1-24 September 2022, adapun indikator yang dicatat dalam pendataan rumah lengkap meliputi luas rumah, pekarangan kosong, kepemilikan rumah, pajak bangunan, jumlah KK dalam satu rumah (angka backlog), sanitasi, kondisi bangunan hingga kondisi lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang terhimpun, banyak Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berada di kecamatan Pekalongan Utara yang disebabkan faktor alam yaitu bencana rob dan angin laut.
Ia berharap dari pendataan rumah lengkap tersebut dapat terwujud database yang akurat dan update agar dapat digunakan secara kontinu di seluruh instansi dalam menentukan suatu kebijakan, “Kita akan mengupdate lagi aplikasi tersebut agar tidak hanya digunakan saat pendataan tetapi juga dapat digunakan saat pelaporan hari biasa seperti pelaporan rumah rusak, RTLH atau lainnya,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Angka ini disebutkan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Ardianto melalui kepala bidang perumahan rakyat, Heryu Purwanto baru-baru ini di ruang kerjanya, dimana nantinya data tersebut akan digunakan sebagai database dalam aplikasi omahe dewe, “Sejauh ini hasil masih kita olah dan dibantu oleh pengembang aplikasi, sehingga belum dapat di update dalam aplikasi, kedepan akan kami publikasikan, agar bisa dibaca oleh instansi yang lain,” katanya.
Heryu menjelaskan, pendataan sudah dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Februari hingga April tahun 2022 sebagai acuan trial aplikasi tersebut dan didapatkan 4 ribuan rumah terdata lengkap kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua pada 1-24 September 2022, adapun indikator yang dicatat dalam pendataan rumah lengkap meliputi luas rumah, pekarangan kosong, kepemilikan rumah, pajak bangunan, jumlah KK dalam satu rumah (angka backlog), sanitasi, kondisi bangunan hingga kondisi lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang terhimpun, banyak Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berada di kecamatan Pekalongan Utara yang disebabkan faktor alam yaitu bencana rob dan angin laut.
Ia berharap dari pendataan rumah lengkap tersebut dapat terwujud database yang akurat dan update agar dapat digunakan secara kontinu di seluruh instansi dalam menentukan suatu kebijakan, “Kita akan mengupdate lagi aplikasi tersebut agar tidak hanya digunakan saat pendataan tetapi juga dapat digunakan saat pelaporan hari biasa seperti pelaporan rumah rusak, RTLH atau lainnya,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)