Ribuan Masyarakat Kampanyekan Gerakan Hidup Sehat

Kota Pekalongan, Info Publik - Ribuan masyarakat Kota Pekalongan mulai dari kelurahan, jajaran kesehatan, puskesmas, rumah sakit, organisasi kesehatan hingga akademisi terjun mengkampanyekan gerakan hidup sehat (germas) dalam Karnaval Grebeg Germas, Selasa (20/11).
Dalam karnaval, peserta berjalan dari Stadion Hoegeng hingga Kawasan Budaya Jetayu dengan memakai aneka kostum buah, sayur dan ikan serta membawa beraneka spanduk ajakan hidup sehat seperti tidak merokok dan tidak minum alkohol.
Seperti salah satunya peserta dari Puskesmas Buaran yang membawa keranda bertuliskan "Matikan Rokokmu sebelum rokok mematikanmu".
Peserta lainnya datang dari RSUD Bendan yang mengkampanyekan germas dengan lantunan lagu diiringi raper menceritakan "Paijo yang suka merokok dan minum alkohol".
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Slamet Budiyanto mengatakan permasalahan kesehatan saat ini ditandai dengan meningkatnya angka Penyakit Tidak Menular (PTM) karena perilaku dan gaya hidup tidak sehat. Padahal menurutnya pencegahan PTM tergolong murah yakni hanya dengan menerapkan perilaku germas.
" Mengobati penyakit itu mahal, padahal mencegahnya murah hanya melalui tujuh indikator germas yaitu aktivitas fisik rutin, makan buah dan sayur, cek kesehatan secara rutin, tidak merokok, tidak minum alkohol, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban ", terangnya
Sementara itu, dokter Wahyu Setianingsih dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah menjelaskan penyakit tidak menular dipengaruhi oleh pola kehidupan yang tidak aktif secara fisik, seperti mengahabiskan waktu dengan handphone. Ia menyebutkan dari hasil penelitian lembaga riset digital asia, di 5 kota besar di Indonesia pada akhir 2015 rata-rata masyarakat menghabiskan waktunya di depan smartphone selama 5,5 jam perhari.
" Kebutuhan kita semua bisa terpenuhi hanya lewat handphone padahal tubuh kita perlu bergerak ", katanya.
Selain itu dokter Wahyu menjelaskan masyarakat saat ini juga akrab dengan makanan siap saji yang mengandung garam tinggi dan jauh dari sayur maupun buah. Sehingga Ia mengimbau agar masyarakat sadar untuk mempraktekkan hidup sehat dalam kesehariannya.
"Terapkan mulai dari lingkungan sekitar seperi senam sehat, posyandu dan kerja bakti. Anak-anak juga harus diajari agar suka susu, buah, ikan dan sayur. Selain itu mulailah atur jam anak untuk belajar dan baca Al Quran dengan membatasi nonton televisi dan bermain handphone", pesannya.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz dalam acara tersebut juga meminta masyarakat untuk ikut mensukseskan germas menuju hidup yang sehat.
" Germas tidak hanya peran kesehatan tetapi didukung semua elemen dari berbagai sektor dimulai dari individu dan keluarga ", kata Wali Kota.
Dalam Karnaval Grebeg Germas juga dideklarasikan kelurahan Open Defentation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan oleh 10 kelurahan yakni Kelurahan Buaran Kradenan, Bendan Kergon, Kuripan Kertoharjo,Kandang Panjang, Klego, Poncol, Noyontaan Sari, Kuripan Yosorejo, Banyurip dan Sapuro Kebulen.
Dengan adanya deklarasi ODF oleh 10 kelurahan maka total di Kota Pekalongan pada tahun 2018 sudah ada 13 kelurahan yang ODF sedangkan 14 kelurahan sisanya akan dituntaskan pada tahun 2019 mendatang.