Relawan TIK Dinkominfo, Selipkan Edukasi Literasi Digital pada Momen MPLS

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimanfaatkan oleh Relawan TIK Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) untuk kembali menggaungkan pentingnya menggunakan gadget yang mereka miliki untuk melakukan literasi digital melalui kegiatan OOTD atau Obrol-Obrol liTerasi Digital dengan tema “Lawan Kekerasan Seksual dan Cyber”. OOTD dilakukan sejak awal MPLS yaitu 22-25 Juni 2024 di dua satuan pendidikan jenjang SMP yaitu SMP 1 dan SMP Ma’had Islam Kota Pekalongan.

Ketua Relawan TIK Kota Pekalongan, Rifqi Maulana menjelaskan bahwa OOTD dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada siswa dan siswi baru yang mana masuk kelas VII. Adapun materi yang disajikan pada kegiatan ini masih berkaitan dengan literasi digital, pihaknya juga berkolaborasi dengan forum anak yang turut memberikan edukasi tentang Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OSCEA) atau Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak di Ranah Daring.

“Edukasi untuk anak-anak SMP ini harapannya mereka punya literasi digital yang jauh lebih bagus, punya etika yang baik di ranah digital terutama di dalam bermedia sosial, punya kemampuan untuk menjaga keamanan maupun privasi dan data mereka masing-masing,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua MPLS SMP Ma’had Islam Kota Pekalongan, Baniyati mengucapkan terimakasih kepada Relawan TIK Dinkominfo Kota Pekalongan yang telah mengedukasi peserta didik barunya. 

“Sangat membantu anak kami, edukasi terkait teknologi bagaimana etika bermedia sosial apalagi masih kelas VII mungkin saja sebagian dari mereka belum paham bermedia sosial yang baik dan apa yang harus mereka hindari supaya mereka aman dan nyaman, inilah point penting yang harus mereka ketahui,” katanya.

Bani menjelaskan terkait penggunaan gadget dari tahun ke tahun para siswanya tidak diperbolehkan membawa perangkat elektronik ini, namun pada kegiatan tertentu seperti asesmen online pelajar diperbolehkan membawa gadget namun penggunaannya tetap dipantau oleh guru saat kegiatan itu saja, setelah asesmen selesai gadget dikumpulkan kepada guru wali kelas. Lebih lanjut, Bani menyebutkan di tahun ajaran 2024/2025, SMP Ma’had Islam Kota Pekalongan memiliki 160 siswa.

“Kami berharap setelah sosialisasi ini, anak-anak terbiasa menggunakan gadget untuk berliterasi, literasi itu tidak hanya membaca buku fisik tetapi bisa dengan pelatihan elektronik yang mereka punya juga, namun tetap waspada dengan kekerasan yang mungkin saja terjadi di ranah daring,” pungkasnya.

(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)