Ratusan Pembalap Cilik se-Indonesia Open Race Pushbike di Kota Pekalongan

Kota Pekalongan - Ratusan pembalap cilik usia balita se-Indonesia beradu cepat dalam open race pushbike bertajuk Batik Race di kompleks Taman Wisata Laut Pasir Kencana, Kota Pekalongan.

Even Batik Race itu diselenggarakan komunitas Pushbike Pekalongan berskala nasional.

"Pesertanya jumlahnya 286 rider atau pembalap cilik. Hampir ada dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Bengkulu, Lampung dan ada juga Papua," kata founder komunitas Pushbike Pekalongan, Danang Satrio di sela-sela acara, Minggu sore 27 Oktober 2024.

Pushbike adalah sepeda roda dua tanpa pedal, tanpa rantai dan sistem penggerak untuk anak kecil. 

Tujuan sepeda pushbike adalah melatih keseimbangan anak sebelum memakai sepeda normal. Pushbike bisa digunakan mulai anak umur dua tahun.

Danang menjelaskan bahwa banyak kategori yang dilombakan mulai dari kelahiran 2022 hingga umur 7 tahun.

"Venue (Taman Wisata Laut Pasir Kencana) paling representatif, mulai dari treknya, dan ini kolaborasi untuk mempromosikan kota Pekalongan," urainya.

Ia menyebut bahwa even lomba balap pushbike skala nasional ini baru pertama di Kota Pekalongan.

Pihaknya tidak muluk-muluk terkait tujuan lomba itu diadakan yaitu untuk melatih kompetitif, mental juara, dan tambah pertemanan.

"Iya, ini benar pertama di Kota Pekalongan untuk skala nasional, harapannya bisa rutin setiap tahun," jelasnya.

Jalannya Batik Race berlangsung seru. Para rider cilik yang masih mungil berlomba di lintasan balap yang sudah disiapkan panitia.

Bak profesional, para pembalap cilik berlomba mengenakan helm hingga berbagai pelindung tubuh.

Kehebohan para orangtua mendukung anak-anaknya pun turut meramaikan suasana.

Tidak jarang tingkah lucu para pembalap cilik mengundang gelak tawa, mulai dari menangis sebelum bertanding. Ada yang santai saat balapan hingga jatuh lalu bangkit lagi.

Orangtua peserta, Didha Putri bercerita harus menjaga mood kedua putrinya agar maksimal saat balapan. Semua orangtua melakukan hal yang sama.

"Kalau saya sih menuruti maunya anak, dijaga moodnya sejak berangkat tadi. Yah jadi raja dan ratu sehari," kata warga Kota Pekalongan itu lalu tertawa.

Bagi Didha, ajang perlombaan itu hanya untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan diri anak. Menang kalah tidak masalah. 

"Setelah ini ya tetap latihan terus karena event open race pushbike ini banyak. Tiap bulan ada. Jadi harus rutin latihan," ucapnya.

Seorang peserta, Raya, bocah umur lima tahun asal Batang, pun tampak bersemangat mengikuti lomba. Meski belum gilirannya, ia sudah berkeliling arena memakai helmnya. "Pengennya juara satu," tukasnya. (Dinkominfo/Kharisma/Laila)